Inilah sosok pengusaha, Wijanto Tirtasana, yang melaporkan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendi Hutahaean ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Seperti diketahui, Wijanto Tirtasana awalnya merupakan rekan bisnis dari Rahmady Effendi Hutahaean.
Menurut keterangan kuasa hukum Wijanto Tirtasana, Andreas, kliennya merasa diperas oleh Rahmady Effendi Hutahaean karena dipaksa membayar utang yang nilainya terus meningkat.
Sementara Wijanto telah melunasi seluruh utangnya, namun Kembali ditagih dengan alas an adanya tambahan biaya.
"Klien kami sebelumnya berbisnis dengan oknum yang di Bea Cukai itu dan berutang sebesar Rp7 miliar rupiah dan telah dibayar," terang Andreas.
"Tetapi justru klien kami diintimidasi dengan aparat militer untuk mengakui jika utang tersebut belum diselesaikan dan justru nilainya semakin banyak," sambungnya.
Andreas menambahkan, kliennya mencurigai adanya tindak pidana korupsi dan ingin segera menghentikan kerja sama.
Belum lagi total harta kekayaan Rahmady disebut meningkat secara drastis.
Oleh sebab itu, Wijanto khawatir dianggap melakukan gratifikasi dan pencucian uang jika Rahmady terjerat masalah hukum di masa mendatang.
Terlebih lagi, perusahaan yang dibangun Wijanto itu telah beberapa kali mentransfer sejumlah ke rekening perusahaan yang diduga milik Rahmady.
Selain itu, Andreas juga menyebut perusahaan kliennya itu telah memberikan beberapa properti dan kendaraan mewah seperti Porsche kepada Rahmady melalui istrinya.
Pihaknya pun mengaku sebelumnya mengadukan kasus ini ke penegak hukum hingga Ditjen Bea Cukai dan Kementerian Keuangan namun belum ada respons.
"Segala upaya telah kami tempuh, termasuk menyurati Kemenkeu, tetapi belum ada balasan," pungkasnya. (*)
Sumber: kilat
Foto: Potret Wijanto Tirtasana dan Rahmady Effendi Hutahaean. (Facebook)
