Sejumlah pejabat Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dituntut pertanggungjawaban.
Terdapat tujuh nama jajaran petinggi BSSN yang mesti bertanggung jawab imbas dari serangan ransomware terhadap Pusat Data Nasional atau PDN.
Kerja mereka yang disinyalir tidak becus membuat lemahnya perlindungan data di Indonesia.
Nama-nama mereka seperti yang diungkap oleh pengguna akun X @profesor_saham dalam cuitannya yang diunggah pada, Kamis 27 Juni 2024.
“Daftar boomer yang harus bertanggung jawab atas hilangnya dan lemahnya data di Indonesia,” cuitnya.
“Nomor 5 mantan hacker internasional,” sambungnya.
Cuitannya ini disertai pula dengan unggahan tujuh foto profil petinggi BSSN tersebut.
Kilat.com membeberkan ketujuh nama itu secara urut sebagaimana yang diunggah.
Nama pertama yang disebutkan ialah Kepala BSSN, Hinsa Siburian.
Selanjutnya ialah Wakil Kepala BSSN, Putu Jayan Danu Putra.
Berikutnya adalah Sekretaris Utama BSSN, Y.B. Susilo Wibowo.
Empat nama setelah ini merupakan jajaran deputi dari bidang yang ada pada BSSN.
Dimulai dari Deputi Bidang Strategi dan Kebijakan Keamanan Siber dan Sandi, yaitu Dono Indarto.
Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, yakni Sulistyo.
Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian, yaitu Slamet Aji Pamungkas.
Deputi Bidang Operasi Keamanan Siber dan Sandi, yakni Dominggus Pakel.
Ketujuh nama yang disebutkan ini merupakan petinggi BSSN yang paling bertanggung jawab atas dari serangan ransomware terhadap PDN. (*)
Sumber: kilat
Foto: Foto profil Kepala dan Wakil Kepala BSSN (Kolase BSSN)