Viral istilah Asian Value yang dibahas oleh Arie Putra dan komika Pandji Pragiwaskoro dalam acara bincang podcast, kini Anies Baswedan ikut nimbrung sindir pernyataan tersebut.
Sebelumnya disebutkan, menurut Arie Putra, dirinya tak keberatan dengan politik dinasti yang ramai kembali dibahas.
Hal itu diungkap founder Total Politik pada Pandji, saat tengah membahas hasil Pilpres maupun perkembangan dinamika politik tanah air.
Disela-sela perbincangan itulah, Arie Putra menyebut jika Pandji terindikasi sensitif dengan persoalan politik dinasti.
Hingga akhirnya muncul istilah Asian Value, dan dikaitkan dengan human rights atau hak asasi manusia.
Isu ini pun menjadi trending di jagat maya, hingga akun instagram milik Arie diserbu sejumlah warganet.
Anies Baswedan pun melalui akun X @aniesbaswedan turut menanggapi isu yang ramai dibahas warganet itu.
"Kopi tubruk adalah human right, minum kopi tubruk pagi, siang, sore, malam adalah Asian Value, jangan tubruk yang lain," cuitnya dikutip Kilat.com, pada Jumat 7 Juni 2024.
Mantan calon presiden nomor urut 1 itu pun melampirkan foto dirinya, yang tengah menyeruput kopi hitam, ditemani berlembar koran.
Tak sedikit yang turut berkomentar pada cuitan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Fotonya sedang meminum kopi, tweetnya sedang memasak," tulis akun @senjani***
"Paling enak minum kopi tubruk sekeluarga," tulis akun @hanm***
"Yang pasti kopi tubruknya bukan kopi tubruk konstitusional," tulis @dhila***
Sebelumnya Arie Putra ungkap jika politik dinasti merupakan bagian dari human right atau hak asasi manusia.
"Gue warga negara yang kontitusional, gue Asian Value gue, Itu kan bagian bagian human right, ini sebagai warga negara, engga ada masalah bang, citizen right," beber Arie.
Pernyataan itu lantas membuat Pandji tak percaya, lantaran sosok Arie merupakan orang dibalik Total Politik yang selama ini kritis terhadap isu berkembang di tanah air.
Imbasnya, kata Asian Value sendiri kini banyak dibahas, hingga disindir dan menjadi trending di media sosial.
Sekilas soal Asian Value
Dari laporan Britannica istilah Asian Value pertama kali muncul pasca perang dunia II, yang saat itu sebagai antitesa dan kritik terhadap sistem politik negara barat yang kapitalistik.
Menurut para tokoh politik asia saat itu, jika rezim bergaya eropa tidak cocok dengan kultur asia yang tengah berkembang. (*)
Sumber: kilat
Foto: Anies Baswedan cuit soal Asian Value (X @aniesbaswedan)
