Penarikan dana trilunan Muhammadiyah dari Bank Ayariah Indonesia (BSI) mengundang tanda tanya dari banyak pihak.
Dan penarikan dana ini juga membuat citra Bank Syariah indonesia (BSI) menurun di kalangan masyarakat.
Diduga beda prinsip aliran dana dan penetapan jabatan Komisaris BSI yang tidak diberikan ke Muhammadiyah jadi sorotan.
Dari sisi pengamatan politik kepercayaan masyarakat terhadap BSI terus menurun sehingga sangat layak untuk dievaluasi dan nantinya dicopot.
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi menurut dia harus bertanggung jawab dengan terjadinya penarikan dana besar-besaran Muhammadiyah.
Situasi seperti itu bisa menjadi indikasi semakin kuatnya penurunan kepercayaan terhadap BSI.
Sementara kepercayaan seperti kunci utama di dalam menjalankan bisnis perbankan.
"Jika kepercayaan masyarakat tidak segera diatasi, maka penarikan dana di BSI akan diikuti nasabah lainnya," kata Jamaluddin kepada wartawan, Sabtu, 22 Juni 2024.
Isu aliran dana CSR ke ormas lain maupun korporat membuat Muhammadiyah kecewa karena sebelumnya ingin diberikan ke UMKM.
Akhirnya organisasi yang diketahui oleh Haedar Nashir ini memutuskan tarik dana dan meminta badan usaha mengalihkan rekening ke bank lain.
Ketika dikecewakan BSI, Muhammadiyah malah diberi hibah gedung oleh bank terkuat di dunia versi Brand Finance, BCA.
Dikutip dari YouTube tvMu, Abdul Mu’ti berterima kasih saat acara BCA beri hibah gedung ke Muhammadiyah.
“Terima kasih lagi atas nama PP Muhammadiyah mudah mudahan sekali lagi kerja sama ke depan dapat diperluas," kata Abdul Mu’ti.
BCA memberikan sebidang tanah dan bangunan di lokasi strategis Bekasi, Jawa Barat pada Desember 2023. (*)
Sumbe: kilat
Foto: Kolase Logo Muhammadiyah dan Gedung BSI (umsb.ac.id)