Tarik dana Muhammadiyah dari Bank Syariah Indonesia (BSI) sempat memanas beberapa pekan belakangan. Anggota DPR RI Amin AK sempat menyentil BSI soal hal ini.
Aksi tarik dana Muhammadiyah dari BSI ini sempat menuai sorotan berbagai kalangan masyarakat.
Bukan tanpa sebab, Muhammadiyah menjadi salah satu organisasi besar yang ada di Indonesia dan memiliki banyak pengikut.
Terlepas dari hal tersebut, jika ditarik dana Rp15 triliun maka likuiditas BSI pun bakal terganggu.
Usut punya usut posisi Komisaris BSI sempat ditawarkan ke Muhammadiyah, namun malah diberikan kepada Felicitas Tallulembang salah satu kader Gerindra.
Tak hanya itu, keinginan dari Muhammadiyah agar BSI mengelola dana dan mengguyurkan ke UMKM disebut-sebut malah untuk kepentingan korporat.
Dari isu yang mencuat, keinginan BSI sebagai salah satu nasabah dengan dana besar tak ditanggapi serius.
Amin AK menuding BSI lebih melihat dari aspek politik saja dibandingkan dengan bisnis.
“Saya yakin masalahnya bukan itu (menetralkan persaingan bank syariah). Nampaknya mungki jajaran manajemen BSI lebih memetingkan aspek politik dibanding aspek bisnis,” kata Amin dilansir dari YouTube PKS TV
Amin juga menyoroti sikap BSI yang harusnya mengutamakan apa yang diinginkan nasabah dengan dana senilai belasan triliun.
Harusnya bisa dibedakan keinginan dari Muhammadiyah apalagi memang punya pengaruh besar.
“Orang memiliki dana 13 atau 14 triliun itu kan mesti diberlakukan berbeda dengan orang yang cuma punya simpanan 100 juta atau 1 miliar begitu,” pungkasnya.
Itu tadi apa kata Amin AK soal bagaimana BSI harusnya melihat keinginan Muhamamdiyah selaku nasabah dengan tabungan besar.(*)
Sumber: kilat
Foto: Anggota DPR RI soroti alasan Muhammadiyah tarik dana dari BSI (Instagram @muhammadiyah, BSI, PKS TV)
