Buntut kasus penarikan dana Organisasi massa (Ormas) Muhammadiyah dari Bank Syariah Indonesia (BSI) masih berlanjut.
Diketahui, Muhammadiyah menarik dana sebesar Rp15 triliun diduga gegara sosok Komisaris Independen BSI Felicitas Talullembang.
Yang mana, Felicitas Tallulembang dinilai publik bukanlah sosok yang kompeten di bidang syariah dalam mengemban jabatan komisaris di BSI.
Usut punya usut, Muhammadiyah ternyata gencar memberikan fasilitas pendidikan kepada ribuan non muslim di Sorong, Papua.
Hal ini jelas membuktikan bahwasanya ormas keagamaan Islam ini memang tidak pandang bulu dalam konteks toleransi.
Sebagaimana dilansir Kilat.com dari akun X @PngAdilnR4kyt yang membenarkan fenomena tersebut.
“Mayoritas mahasiswa di Universitas Pendidikan Muhammadiyah (Unimuda) Sorong beragama Kristen,” jelasnya.
“Padahal kampus itu jelas-jelas di bawah naungan Muhammadiyah,” lanjutnya.
Diketahui, fenomena ini sudah lama berlangsung sejak berdirinya Unimuda pada 2004.
Yang mana, mayoritas mahasiswa Unimuda terus menerus didominasi oleh kaum Nasrani.
Lebih lanjut, Muhammadiyah menarik dana dari rekening BSI dengan angka yang fantastis ini telah menyita perhatian publik.
Bagaimana tidak, fenomena tersebut membuat beberapa pengikut ajaran Muhammadiyah ikut serta dalam memboikot rekening BSI.
Muhammadiyah diduga melakukan tindakan ini tidak lain lantaran kinerja BSI yang kian menurun.
Hal ini berkaitan dengan sosok Felicitas yang dinilai tidak paham dengan mekanisme BSI.
Dikarenakan, Felicitas dianggap bukan sosok yang kompeten di bidang perbankan syariah.
Pasalnya, sosok Komisaris Independen BSI ini ternyata merupakan anggota DPR RI dari Partai Gerindra yang memiliki profesi sebagai dokter.
Tidak hanya itu, BSI juga disinyalir tidak memprioritaskan Muhammadiyah di bawah naungan Felicitas.
Yang mana, sebagian dana Corporate Social Responsibility (CSR) BSI ini didistribusikan kepada ormas selain Muhammadiyah.
Padahal, Muhammadiyah sendiri telah memberikan angka yang cukup fantastis dalam menyokong ekonomi Islam. (*)
Suber: kilat
Foto: Polemik Muhammadiyah dan BSI. (muhammadiyah.or.id)