Gagal Bawa PPP Lolos ke Senayan, Eks Waketum Minta Mardiono Mundur -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Gagal Bawa PPP Lolos ke Senayan, Eks Waketum Minta Mardiono Mundur

Minggu, 16 Juni 2024 | Juni 16, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-06-16T07:10:25Z

Makin kuat desakan pimpinan tertinggi PPP untuk meminta maaf dan mundur karena gagal mencapai ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) 4%.

Kegagalan PPP ini jadi pukulan telak bagi partai tertua ini. Sebab ini kegagalan pertama PPP tak punya wakil di Senayan.

Tak heran dengan kegagalan PPP, Eks Wakil Ketua Umum PPP Zainut Tauhid Sa'adi prihatin.

"Sehubungan dengan tidak lolosnya PPP pada ambang batas Pemilu tahun 2024, sebagai orang yang pernah dibesarkan di PPP saya merasa sangat prihatin melihat nasib PPP," kata Zainut dalam keterangan yang diterima, Sabtu 15 Juni 2024.

Kegagalan PPP dinilai sebagaolibmusibah besar bagi seluruh kader dan simpatisan PPP yang selama ini setia dan istikamah (konsisten) memberikan kepercayaan kepada PPP sebagai wadah perjuangan dan penyalur aspirasi politiknya," katanya.

Keterpurukan suara PPP, kata eks Wamenag ini sebuah harga yang harus dibayar oleh para pimpinan.

"Hal itu tercermin dari ketidakmampuannya mengelola konflik internal partai dengan baik, bahkan sebagian dari elitenya memiliki kegemaran mempertontonkan konflik secara terbuka di depan publik," tutur dia.

Karena itu wajar jika publik memberikan hukuman dengan tidak memilih PPP di Pemilu 2024, karena muak melihat partai yang mengusung jargon agama tetapi hobinya sering berkonflik.

Sebagai eks elite PPP, Zainut mengimbau kepada pimpinan, elite dan kader PPP di semua tingkatan untuk melakukan beberapa hal.

Pertama, tidak saling menyalahkan dan mencari biang kerok dari keterpurukan PPP, apalagi melakukan tindakan destruktif yang justru dapat merusak citra PPP.

Kedua, Zainut mendorong PPP melakukan konsolidasi organisasi, memperkuat tali silaturahmi, membangun persaudaraan untuk membangkitkan moral kader dan simpatisan PPP di tingkat grassroot.

Ketiga, elite partai diminta refleksi secara mendalam atas musibah ini agar dapat mencari solusi yang tepat untuk membangun kembali PPP di masa yang akan datang.

Keempat, dia juga meminta elite politiknya tidak memberikan pernyataan kontroversial, yang dapat mengundang polemik yang tidak produktif.

Kelima, Zainut mendesak pimpinan dan elite PPP agar segera meminta maaf secara terbuka kepada publik sebagai bentuk pertanggung jawaban moral atas tidak lolosnya PPP pada ambang batas Pemilu tahun 2024.

"Akan lebih bijak jika permohonan maaf itu disertai dengan pernyataan pengunduran diri elit tertinggi partai dari jabatannya secara ikhlas dan legowo," kata Zainut. (*)

Sumber: kilat
Foto: Muhammad Mardiono/Net
×
Berita Terbaru Update
close