Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendapatkan kecaman dari publik karena server Pusat Data Nasional (PDN) mendapat serangan hacker ransomware.
Server PDN yang diretas oleh hacker ransomware berjumlah 282 instansi berisi data warga.
Serangan hacker ransomware terhadap server PDN membuat Kominfo menuai kecaman karena tidak mampu mengatasi serangan tersebut.
Salah satu pegiat media sosial menyampaikan kritiknya terhadap Kominfo yang dinilai gagal mengatasi serangan hacker ransomware.
PDN
Akun Twitter Si Pablo menuliskan cuitan berupa kritikan kepada Kominfo.
Akun tersebut memberikan kritiknya kepada Kominfo yang meminta hacker ransomware untuk tidak menyerang data PDN Indonesia.
Pihak Kominfo memohon kepada hacker untuk tidak meretas data PDN karena dapat membahayakan data dari warga.
Namun akun Si Pablo menilai permintaan tersebut bukan merupakan solusi untuk mengatasi serangan hacker ransomware terhadap server PDN.
"Kementerian Sampah!!!," tulis Si Pablo dalam akun X pribadinya @logikapolitikid, Kamis 27 Juni 2024.
Akun tersebut kemudian berpendapat bahwa Kominfo sebaiknya berhenti mengurusi serangan hacker ransomware jika tidak berhasil mengatasinya.
"Pesan untuk Kominfo: Kalau bisa, Jangan dilanjutin. Mundur aja," tulis akun @logikapolitikid.
Sejumlah warganet juga ikut berkomentar terkait ucapan dari pihak Kominfo tersebut.
"Bubarkan Kominfo," tulis akun @aitne****.
"Kalau gabisa kerja mending mundur," tulis akun @Wan77****.
"Indonesia kekurangan ahli IT yg saudaraan sama pejabat," tulis akun @Yasrizal*****.
Diretasnya server PDN membuat seluruh data warga negara menjadi tersebar dan layanan pemerintahan mengalami gangguan.(*)
Sumber: kilat
Foto: Ilustrasi, hacker ransomware bobol data PDN (Freepik)