Said Didu mengkritik tajam dugaan politisasi di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Salah satu yang disentil oleh Said Didu adalah Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie.
Melansir akun Twitter @msaid_didu pada 11 Juni 2024, Sadi Didu awalnya mengunggah tangkapan layar berisi berita Grace Natalie diberi jabatan komisaris.
Grace Natalie yang juga staf khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi) diangkat menjadi komisaris Mining Industry Indonesia (MIND ID).
MIND ID adalah BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia yang beranggotakan PT ANTAM Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT INALUM, dan PT Timah Tbk.
Said Didu kemudian mengungkapkan sudah ada tiga petinggi partai politik yang diberi jabatan strategis di BUMN.
Tiga anggota dan petinggi partai tersebut diangkat jadi Komisaris BUMN yg kompetensinya sangat jauh dari posisi.
"Petinggi Partai diangkat jadi Komisaris BUMN yg kompetensinya sangat jauh dari posisi," tulisnya.
Sebelum Grace Tahir, pejabat tinggi Gerindra Simon Aloysius Mantiri dipilih menjadi Komisaris Utama Pertamina.
Kemudian kader Gerindra Felicitas Tallulembang yang diberi posisi komisaris independen Bank Syariah Indonesia (BSI).
Felicitas Tallulembang bahkan sempat disebut jadi pemicu Muhammadiyah menarik dana triliunan dari BSI.
"Komut Pertamina, Komisaris BSI, Komisaris holding Tambang (MIND-ID). Politisasi BUMN berlanjut !!!" lanjut Said Didu.
Sumber: kilat
Foto: Grace Natalie jadi komisaris MIND ID. (Instagram/@gracenat)