Hacker kembali meretas PDN menggunakan Ransomware sehingga layanan publik jadi terganggu.
Situasi peretasan yang dilakukan hacker terhadap PDN membuat sistem imigrasi lumpuh.
PT Telkom Indonesia akui serangan Ransomware pada PDN sejak Kamis, 20 Juni 2024 tidak bisa dipulihkan.
Respon Dirut Network & IT Solution PT Telkom Herlan Wijanarko
Walaupun pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan Kominfo, BSSN, dan Bareskrim.
Herlan Wijanarko menyebut data yang terkena serangan hacker tak bisa dikembalikan.
"Yang jelas yang sudah kena ransomware ini sudah enggak bisa kami recovery gitu ya," ujar Herlan dikutip kilat.com dari Instagram @ngomonginuang pada Sabtu, 29 Juni 2024.
Serangan Ransomware yang dikenal sebagai Lockbit 3.0 berakibat 282 instansi pemerintah terganggu.
Pelaku minta tebusan 8 juta USD
Menkominfo Budi Arie Setiadi mengatakan pelaku sempat meminta tebusan 8 juta USD atau sekitar Rp131 miliar.
"Menurut tim (meminta) 8 juta dolar AS," kata Budi Arie Setiadi.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkap peretasan bermula upaya hacker melumpuhkan windows defender.
Umum diketahui, windows defender adalah antivirus yang memberikan perlindungan malware.
Penggunaan windows defender tidak cukup mengamankan seluruh data di Pusat Data Nasional.
Sehingga sistem keamanan windows defender yang digunakan pemerintah menuai banyak kritik.
"Sekelas negara mengamankan data rahasia cuma pakai Windows Defender," tulis akun @ari.yog***.
Netizen menyinggung anggaran ratusan miliar tapi sistem keamanan hanya sekelas windows defender.
"Anggaran ratusan miliar cuma dapet windows defender," balas komentar akun @deo_febri***.(*)
Sumber: kilat
Foto: Herlan Wijanarko Direktur Network & IT Solution PT Telkom (Tangkap layar youtube KOMPASTV dan freepik Follow)