Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang membeberkan kronologi kematian Afif Maulana, bocah 13 tahun yang tewas diduga akibat disiksa polisi.
Berdasarkan hasil investigasi tim LBH Padang, Afif merupakan satu dari beberapa anak yang ditangkap atas tuduhan melakukan tawuran.
Mirisnya, polisi yang tengah berpatroli pada malam 9 Juni 2024 pukul 03.30 WIB itu diduga telah melakukan tindakan penganiayaan terhadap para korban tersebut.
Afif pun kemudian ditemukan tewas pasca kejadian tersebut.
Diketahui, jasad Afif ditemukan mengambang di bawah jembatan sungai Batang Kuranji, Padang pada 9 Juni 2024 sekira pukul 11.55 WIB.
Sebelum itu, Afif disebut sedang berboncengan sepeda motor dengan korban lain, Aditya, di sekitar jembatan pada pukul 04.00 WIB.
Pada waktu yang sama, Afif dan Aditya dihampiri oleh diduga anggota Sabhara Polda Sumbar yang sedang melakukan patroli menggunakan motor dinas KLX.
Secara langsung oknum anggota Polda Jabar itu menendang motor yang ditunggani Afif dan Aditya hingga jatuh terpelenting ke bagian kiri jalan.
Pada saat terpelinting, jarak Afif dan Aditya sekitar 2 meter.
Setelah itu, Aditya langsung mengambil ponsel miliknya di dalam jok motor dan melihat ponsel milik Afif yang juga berada dalam jok motor uang telah terbuka akibat terjatuh itu.
Kemudian, Aditya diamankan oleh anggota Polda Sumbar itu dan dibawa ke Polsek Kuranji.
Pada saat ditangkap, Aditya melihat Afif sempat berdiri dan dikelilingi oleh para anggota Polda Sumbar yang memegang rotan itu.
Setelah itu, Aditya tidak pernah lagi melihat Afif.
Sementara itu, Kapolda Sumbar Irjen Pol Surhayono menyebut pihaknya telah memeriksa 30 personel yang mengamankan aksi tawuran saat itu.
Ia pun memastikan akan menindak tegas oknum anggota yang terbukti melanggar SOP.
“Saya bertanggung jawab penuh akan kasus penemuan jasad Afif Maulana. Sampai saat sekarang kita masih mendalami kasus ini,” jelas Suharyono. (*)
Sumber: kilat
Foto: Kronologi tewasnya Afif Maulana.
