Menguak Peliknya Kasus Polwan di Mojokerto Bakar Suami Hingga Tewas, Kriminolog: Pelaku Awalnya Korban -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Menguak Peliknya Kasus Polwan di Mojokerto Bakar Suami Hingga Tewas, Kriminolog: Pelaku Awalnya Korban

Rabu, 12 Juni 2024 | Juni 12, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-06-12T06:01:37Z

Kriminolog Universitas Indonesia, Haniva Hasna ungkap betapa peliknya kasus pembunuhan Polwan bakar suami di Mojokerto.

Diketahui, pelaku merupakan seorang Polwan bernama Briptu Fadhilatun Nikmah alias FN, yang juga merupakan ibu dari 3 anak.

FN pun disebut-sebut tengah mengalami fase baby blues, lantaran baru saja melahirkan 4 bulan lalu.

Mengetahui sang suami Briptu RDW bermain game ilegal, hingga habiskan uang belanja membuatnya makin emosi, dan tak bisa menahan diri.

Namun demikian, lebih dari itu, menurut Haniva Hasna hal ini juga berkaitan dengan upaya-upaya Polri yang selama ini berusaha memberantas game ilegal.

Dilansir Kilat.com dari akun YouTube KompasTV pada Selasa 11 Juni 2024, sang ahli berpendapat jika pelaku FN juga merupakan korban.

"Ini masalah agak rumit yah, karena pelaku juga sebetulnya korban," tutur Haniva.

Ia menyebutkan alasan dibalik keterangannya, berkaitan dengan tindakan Briptu RDW sebagai suami.

"Pelaku ini korban KDRT penelantaran, yang dimana suami tidak ada keterbukaan keuangan," paparnya.

"Ditambah lagi uang itu digunakan untuk hal-hal lain," ia menyambung.

Bukan itu saja, Haniva melihat sosok Briptu RDW yang berstatus Polisi jauh dari gambaran upaya Polri memberantas praktik ju***di online.

"Ini juga menjadi pelik, diketahui sang suami polisi, yang sebernarnya Polri sedang gencar berantas ju**di online," tambahnya.

Menurut sang ahli, dua kondisi yakni pasca melahirkan yang dialami pelaku dengan emosi yang labil, ditambah perilaku suaminya menyebabakan FN awalnya bisa disebut korban.

"Kondisi kehidupan dan posisinya yang sulit inilah yang awalnya pelaku adalah korban," terangnya.

Adapun soal FN yang kabarnya berusaha menolong korban saat sudah terbakar, bisa dikarenakan motif lainnya.

"Motif itu bermacam-macam, bisa jadi pelaku awalnya menakut-nakuti tetapi dari prosesnya kan sudah nampak sekali," imbuhnya.

"Pelaku membeli minyak eceran, dikantongi pelastik, awalnya menakut-nakuti namun kondisinya makin marah hingga apinya menyambar," jelasnya.

Sehingga kata sang ahli hal ini perlu untuk dipastikan kembali pada pelaku. (*)

Sumber: kilat
Foto: Fadhilatun Nikmah (X @kegblgnunfaedh)
×
Berita Terbaru Update
close