Belakangan ini media sosial heboh soal rencana Kominfo memblokir X dari Indonesia.
Kominfo menganggap X tidak pantas digunakan karena di dalamnya mengandung konten-konten negatif.
Perencanaan soal pemblokiran X dibarengi dengan peluncuran aplikasi elaelo sebagai penggantinya.
Blokir X langkah tepat?
Sebagian warganet tidak yakin Kominfo benar-benar menutup X karena terlalu banyak resikonya.
"Kami rasa kominfo tidak akan tutup X karena terlalu banyak yang dipertaruhkan," ujar akun X @dhemit_is_back.
Melalui akun X @dhemit_is_back berpendapat rencana ini hanya sebuah wacana seperti Google dan Tiktok.
"Masih ingat Wacana Google dan TikTok mau di hapus? ujungnya hanya deal-dealan anggaran," ujarnya.
Tagar tolak blokir X trending
Warganet berbondong-bondong menyuarakan tagar tolak blokir x sehingga trending topik.
Umum diketahui, Kominfo sedang mempertimbangkan untuk memblokir X digantikan aplikasi elaelo.
Sebagian warganet menganggap rencana Kominfo sebagai ungkapan kekecewaan berbungkus ancaman kepada Elon Musk.
"Nutup X hanyalah ungkapan kekecewaan berbungkus ancaman kepada Elon Musk karena gagalnya rencana investasi di Indonesia," tulis akun X @aqradig***.
Elon Musk sempat berencana berinvestasi di Indonesia membangun pabrik perakitan mobil listrik.
Alhasil, Elon menunda investasi karena kondisi perlambatan pasar mobil listrik di kawasan Asia Tenggara.
Muncul rasa khawatir dari masyarakat apabila X benar-benar diblokir kominfo digantikan elaelo.
Peluncuran aplikasi elaelo alternatif X dianggap warganet jadi sarana kejahatan berupa phising.
Kurangnya transparansi serta fitur keamanan dianggap belum bisa menjaga data privasi pengguna.
"Pemerintah mau gantiin Twitter pake Elaelo, UI nya sendiri pake teknik Amati Tiru Plek-ketiplek," tulis akun X @kenapagituya***.(*)
Sumber: kilat
Foto: Seruan untuk menolak blokir X atau Twitter. (Twitter/ @dhemit_is_back)