Reza Indragiri Endus Pergerakan Hukum Tak Tepat di Kasus Vina Cirebon: Prosesnya Sesat -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Reza Indragiri Endus Pergerakan Hukum Tak Tepat di Kasus Vina Cirebon: Prosesnya Sesat

Minggu, 02 Juni 2024 | Juni 02, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-06-02T03:38:02Z

Meski kini kasus Vina Cirebon kembali bergulir ke penyidikan, penangkapan Pegi Setiawan malah membuat spekulasi liar berkembang.

Rumor salah tangkap pelaku utama, dan raibnya dua DPO kasus pembunuhan 2016 itu, makin membuat sejumlah pakar pun turut keheranan.

Sama halnya dengan Reza Indragiri, seorang ahli psikolog forensik, yang juga getol mengamati jalannya penyidikan kasus.

Reza Indragiri kali ini mengungkap, jika dirinya mengendus adanya pergerakan hukum yang tidak tepat.

"Menurut saya pencarian DPO itu bukan prioritas, malahan saya mengendus adanya pergerakan hukum yang tidak tepat," ungkapnya dikutip Kilat.com dari kanal YouTube Novel Baswedan, pada Sabtu 1 Juni 2024.

"Bahasa hukumnya, Miscarriage of justice, proses hukum yang sesat ya tidak optimal," tambahnya.

Menurut Dosen di Akademi Ilmu Kepolisian itu pun, ia lebih menyarankan untuk kembali ke titik hulu penyidikan kasus.

"Karena itu pemikiran saya ketimbang mencari DPO, aya bergerak saja ke titik hulu, lakukan proses eksaminasi, sekali lagi menyisir, adakah proses hukum yang tidak optima," paparnya.

Reza menilai, jika tindakan penyidik seperti yang diungkap Kompolnas, hanya untuk meredakan kegaduhan yang terjadi di masyarakat.

"Karena ini sudah inkrah, Kompolnas mengatakan apa yang perlu dilakukan untuk merespon netizen ya dengan cara mencari DPO," jelasnya.

Sang ahli mengungkap alasan mengapa dirinya mempertimbangkan pendapat keengganan kasus difokuskan pada DPO.

Reza pun mengatakan jika dirinya menemukan tiga kejanggalan dalam proses penegakan hukum kasus kematian Vina dan Eky.

"Kenapa saya enggan prioritaskan ke DPO, karena saya menemukan tiga kejanggalan," terangnya.

Ia mengaku risau dengan adanya foto para tersangka, yang kini sudah menjadi terpidana.

" Saya risau luar biasa ketika ada foto tersangka, yang sekarang terpidana, enam orang ini dalam kondisi babak belur," kata Reza,

Sehingga kata Reza, dia khawatir jika penyebutan nama DPO yang keluar dari mulut pelaku lainnya merupakan sebuah keterpaksaan.

Hal itu pun diperkuat oleh keterangan Saka Tatal yang sempat ditemui Reza.

Saka mengaku mendapat sejumlah penyiksaan dari orang yang diketahuinya sebagai sosok polisi.

"Saya khawatir penyebutan DPO yang keluar dari mulut para pelaku ini karena adanya intimidasi," tandasnya. (*)

Sumber: kilat
Foto: Sosok Reza Indragiri, seorang ahli psikolog forensik. (Tangkapan layar YouTube/ Novel Baswedan Official)
×
Berita Terbaru Update
close