Said Didu Menilai IKN Hanya Pindahkan Tukang Bakso dari Jakarta ke Ibu Kota Baru, Bukan Perpindahan Pusat Ekonomi -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Said Didu Menilai IKN Hanya Pindahkan Tukang Bakso dari Jakarta ke Ibu Kota Baru, Bukan Perpindahan Pusat Ekonomi

Sabtu, 15 Juni 2024 | Juni 15, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-06-15T14:57:17Z

Said Didu menilai pemindahan Ibu Kota Jakarta ke Ibu Kota Nusantara atau IKN merupakan ambisi pribadi Presiden Joko Widodo.

Alasan pemindahan pusat kegiatan ekonomi ke Ibu Kota baru juga dinilai sebagai suatu hal yang tidak masuk akal, jika dilihat jaraknya yang terlalu jauh dari Jakarta

Said Didu meyakini pemindahan Ibu Kota Ke IKN hanya akan memindahkan para pedagang bakso, menurutnya bisnis yang yang paling layak dilakukan hanya jualan bakso.

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN itu berharap pemerintah tidak menjadikan pemindahan ekonomi sebagai alasan serta bersikap jujur.

"Lebih baik Pemerintah dan Presiden Jokowi jujur saja, bahwa ini keinginan pribadi, jangan mencari alasan-alasan apapun," ujar Said Didu dikutip Kilat.com dari akun X @msaid_didu, Sabtu 15 Juni.

Memindahkan kegiatan ekonomi ke Ibu Kota baru yang jaraknya 3 jam naik pesawat terbang dari Jakarta ke Paser Penajam Utara, itu sangat tidak masuk akal," sambungnya.

Menurut Said Didu, terdapat tiga isu utama dari pemerintah untuk memindahkan Ibu Kota Negara dari Jakarta.

Tiga hal tersebut yakni, untuk pemerataan ekonomi, menghindari crowded dan banjir serta untuk mempermudah distribusi.

Menurut memprediksi jumlah penduduk di Ibu Kota baru nantinya berada pada kisaran 200 hingga 300 ribu.

Penduduk IKN bakal didominasi oleh PNS, ASN, polisi serta tentara dengan gaji tertinggi mencapai Rp7 juta.

"Kira-kira penduduk Ibu Kota negara nantinya itu paling sekitar 200-300 ribu, yang isinya pegawai negeri sipil, ASN, polisi dan tentara," katanya.

"Mereka tahu gaji mereka paling tinggi tujuh juta sampai sepuluh juta, paling tinggi, setelah dipotong cicilan dan lain-lain, sekolah anak dan lain-lain paling yang dibelanjakan satu Juta sebulan," ujarnya.

Asumsi belanja 100 ribu keluarga dan setiap keluarga yang berada pada kisaran Rp1 juta sebulan, menurut Said Didu hanya bakso yang laku di IKN.

"Dengan seratus ribu keluarga yang tinggal di sana, dengan belanja hanya satu juta rupiah sebulan, yang laku hanya jualan bakso, gak ada yang lain."

Said Didu berkesimpulan bahwa memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke IKN bukan memindahkan pusat ekonomi masyarakat, melainkan hanya memindahkan tukang bakso dari Jakarta ke IKN.

"Jadi menurut saya, kalau pemerintah Indonesia menyatakan bahwa memindahkan Ibu Kota adalah perpindahan ekonomi."

"Maka saya katakan memindahkan ibu kota itu hanya memindahkan tukang bakso dari Jakarta ke ibu kota baru," kata Said Didu.(*)

Sumber: kilat
Foto: Said Didu/Net
×
Berita Terbaru Update
close