Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang digagas pemerintah menuai pro kontra. Pasalnya gaji aparatur sipil negara (ASN) dan swasta akan dipotong tiap bulannya sebesar 3 persen.
Sebagian kalangan menilai kebijakan ini sebagai solusi penyediaan hunian yang layak. Sedangkan sebagian lainnya menganggap program ini justru menambah beban rakyat.
Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, masyarakat saat ini mengalami begitu banyak tantangan, khususnya sektor ekonomi.
"Tapi kebutuhan terhadap perumahan rakyat itu merupakan keniscayaan," kata Sandi seperti dikutip redaksi melalui akun X miliknya, Minggu (2/6).
Menurut mantan Wakil Gubernur Jakarta ini, jika program Tapera tidak dilakukan sekarang maka dampaknya akan berimbas kepada kaum milenial alias Gen Z.
"Kalau ditunda-tunda terus Gen Z nggak akan pernah bisa punya rumah. Saya bisa jamin itu, Gen Z nggak akan bisa punya rumah kalau tidak dibantu dari sekarang untuk pendanaan," jelas Sandi.
Oleh karena itu, Pemerintah masih mencari formulasi yang tepat sebelum menerapkan kebijakan ini. Sebab pemerintah tidak bisa menanggung semuanya sendiri.
"Harus dicari mekanismenya, nggak bisa semuanya dibebankan kepada pekerja tapi nggak bisa juga semuanya dibebankan kepada pemerintah tapi ada sebuah yang disebut kemitraan," pungkasnya.
Sumber: kilat
Foto: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno/Ist