Badan Siber dan Sandi Negara menyebut gangguan di Pusat Data Nasional akibat serangan siber.
Pelaku gunakan malware dan meminta tebusan 8 juta dollar Amerika Serikat atau senilai Rp131 miliar.
Serangan PDN mengakibatkan tidak dapat diakses data beberapa layanan pemerintahan.
Serang Pusat Data Nasional PDN kelompok Ransomeware LockBit juga pernah meretas dan mencuri data nasabah Bank BSI pada tahun 2023.
Serang PDN, Ransomeware LockBit mencuri data nasabah BSI sebanyak 15 Juta data nasabah berhasil diretas oleh heacker.
LockBit sempat mengancam akan sebar data jika BSI tidak membayar tebusan hingga 16 Mei atau 72 jam dari peretasan data.
Peretasan itu mengakibatkan Down pada layanan BSI selama tiga hari mulai Senin, 8 Mei 2023.
Nasabah tidak bisa transfer dan ambil uang di ATM
Namun ancaman itu tidak digubris oleh Bank BSI mengakibatkan LockBit mempublikasikan semua data yang dicuri dari Bank BSI di black web.
Seluruh sistem BSI offline dengan alasan maintenance ,namun pada 13 Mei 2023 BSI mengumumkan bahwa mereka menjadi korban Ransowere.
Dengan data yang diretas sebesar 1,5 Terabait dan sebabta 15 Juta Data nasabah BSI.
Tak hanya itu 15 Juta data nasabah mereka juga meretas Password nasabah untuk akses layanan.
Kebocoran juga termasuk data karyawan,dokumen keuangan,dokumen legal dan NDA.
Sedangkan data Nasabah yang bocor meliputi:
1. Nama
2. No.Hp
3. Alamat
4. Saldo rekening
5. Nomor rekening
6. History transaksi
7. Tanggal pembukaan rekening
8. Informasi pekerjaan
9. Dll
Tidak hanya itu pihak LockBit juga memberikasn saran kepada nasabah BSI yang jadi korban peretasan isinya sebagai berikut:
1. Meminta Hentikan penggunaan BSI karna BSI tidak tahu bagaimana melindungi data nasabah.
2. Minta anggota keluarga dan teman anda berhenti menggunakan BSi dinilai tidak bertanggung jawab atas data nasabah.
3. BSI harus memberi kompensasi atas masalah yang ia timbulkan.
"Kami tidak mengungkapkan keterangan dalam sistem BSI dan staf bank yang dikompromokan,jadi kami menyimpan sebagian kecil data yang paling menarik untuk kami sendiri,sampai jumpa lagi," kata Lockbit.
Akibat itu juga Insvestor merugi sekitar 9 Triliun karena harga saham mengalami penurunan atau auto riject .(*)
Sumber: kilat
Foto: LocBit ternyata Pernah Serang Data BSI (pixabay)