Polwan di Mojokerto bernama Briptu Fadhilatun Nikmah tega bakar suami dianggap tidak bertanggung jawab.
Diduga masalah ekonomi, Briptu Fadhilatun Nikmah rela membunuh Briptu Rian Dwi Wicaksono.
Terdapat kisah pilu alasan kuat kenapa Briptu Fadhilatun Nikmah melakukan perbuatan keji lantaran gaji ke-13 tersisa Rp800 ribu.
Profil Briptu Fadhilatun
Sosok Briptu Fadhilatun dikenal mempunyai jabatan sebagai SPKT Polres di Mojokerto.
Meski tak banyak informasi tentangnya, FN seorang bintara polisi punya anak balita dan bayi kembar.
Briptu FN sapaan akrabnya menganggap suaminya tidak memiliki rasa tanggung jawab kepadanya.
Pada akhirnya Briptu Fadhilatun melakukan tindakan ekstrim membakar hidup-hidup Briptu Rian.
Diduga FN alami baby blues
Dilansir dari berbagai sumber, tersangka FN mengalami baby blues sehingga nekat membunuh Rian.
Kombes Pol Dirmanto menyatakan motif pembunuhan Briptu Rian Dwi karena masalah uang.
"Motif daripada kejadian ini bahwa saudara almarhum Briptu Rian Dwi sering menghabiskan uang belanja," ujar Kombes Pol Dirmanto dikutip kilat.com dari youtube KOMPASTV Senin, 10 Juni 2024.
Baby Blues suatu bentuk kesedihan atau kemurungan yang dialami ibu setelah melahirkan.
Biasanya muncul sementara waktu yaitu sekitar dua hari sampai tiga minggu sejak kelahiran bayi.
Dirmanto menegaskan tersangka Fadhilatun Nikmah terjerat pasal Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
"Korban pada Minggu 09 Juni 2024 pukul 12.54 WIB dinyatakan meninggal dunia," tambah Dirmanto.
Kejadian seperti ini tampaknya seringkali dialami oleh pasangan suami istri khususnya di Indonesia.
Permasalahan ekonomi seolah-olah menjadi momok menakutkan bisa memicu pertengkaran hebat. (*)
Sumber: kilat
Foto: Sosok Briptu Fadhilatun Nikmah. (Tiktok @Pesona Abdi Negara)