Tak Hanya Pemilihan Felicitas Dibanding Abdul Mu'ti, Refly Harun Bongkar Alasan Besar Muhammadiyah Tarik Dana dari BSI -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Tak Hanya Pemilihan Felicitas Dibanding Abdul Mu'ti, Refly Harun Bongkar Alasan Besar Muhammadiyah Tarik Dana dari BSI

Kamis, 20 Juni 2024 | Juni 20, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-06-20T11:44:44Z

Perbincangan tentang Muhammadiyah yang menarik seluruh dana dari Bank Syariah Indonesia (BSI) masih menjadi sorotan.

Banyak pihak, termasuk pakar dan netizen, penasaran mengenai alasan di balik keputusan ini.

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun, mengungkap beberapa alasan di balik ketegangan hubungan antara Muhammadiyah dan BSI.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan Muhammadiyah menarik dana mencapai belasan triliun dari BSI.

Secara lengkap dibongkar Refly Harun dalam channel YouTubenya yang dikutip Kilat.com pada Rabu 19 Juni 2024.

“Salah satunya adalah soal komisaris dan direksi. Ya mungkin sepertinya Muhammadiyah tidak terwakili,” ucapnya.

Refly Harun menekankan bahwa sikap Muhammadiyah harus dihargai karena penting untuk ada individu atau organisasi yang berani bersikap kritis terhadap pemerintah.

Hal ini agar pemerintah tidak merasa didukung oleh seluruh rakyat dan bertindak semaunya dalam mengambil kebijakan publik.

Dia juga mengungkapkan bahwa merger tiga bank syariah yang membentuk BSI merupakan salah satu faktor kecil yang memicu reaksi Muhammadiyah

Muhammadiyah menginginkan perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.

“Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan untuk kemakmuran rakyat, serta cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dikuasai oleh negara,” ucapnya.

Muhammadiyah, yang fokus pada kepedulian terhadap rakyat kecil, mengambil langkah tegas karena menyadari adanya ketimpangan ekonomi.

“Ekonomi yang hendak dibangun oleh konstitusi kita adalah ekonomi rakyat. Ekonomi yang bertumpu pada kekuatan rakyat sebagai tiang penyangga, bukan ekonomi konglomerat,” kata Refly Harun.

Menurutnya, Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar dengan misi amar ma'ruf nahi munkar, peduli dengan pembangunan berbasis kerakyatan, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah.

Sikap Muhammadiyah ini bertujuan untuk mengatasi ketimpangan ekonomi antara rakyat dan para penguasa.

“Sehingga Indonesia nanti ditopang oleh rakyat yang membangun negerinya, bukan oleh utang atau segelintir konglomerat," ucap pengamat ini.

"Yang terjadi adalah pembangunan ekonomi umat, bukan ekonomi konglomerat,” tandas Refly Harun mengakhiri.(*)

Sumber: kilat
Foto: Refly Harun/Net
×
Berita Terbaru Update
close