Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah tidak hanya menarik dana simpanan mereka dari Bank Syariah Indonesia (BSI).
Bahkan juga mengimbau semua karyawan yang menggunakan BSI untuk penggajian agar segera mengganti rekening mereka.
Instruksi ini tampak dalam unggahan akun X @valisaa yang menampilkan surat edaran berisi pengumuman penggantian rekening BSI bagi semua karyawan.
"Muhammadiyah tarik semua aset di BSI," tulisnya di akun X dikutip Kilat.com pada Sabtu 15 Juni 2024.
"Termasuk rs yg kerja sama dgn BSI ya stop kerjasamanya," tambahnya.
Ia juga menuliskan jiak pergantian rekening ini harus dilakukan termasuk untuk rekening payroll.
"Yg gajinya masih pake rekening BSI harus ganti bank," tulisnya lagi melanjutkan.
Dalam surat edaran tersebut, PP Muhammadiyah meminta karyawan yang masih menggunakan BSI agar segera mengganti rekening mereka.
Penggantian rekening disarankan ke Bank Jateng Syariah atau Bank Muamalat untuk penggajian.
Langkah ini merupakan bagian dari keputusan PP Muhammadiyah untuk menarik semua aset dari BSI, termasuk menghentikan kerja sama dengan rumah sakit yang menggunakan BSI.
Keputusan ini didokumentasikan dalam Memo Muhammadiyah Nomor 320/1.0/A/2024 terkait Konsolidasi Dana, yang dikeluarkan pada Kamis, 30 Mei 2024.
Tindakan tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan PP Muhammadiyah dan Amal Usaha Muhammadiyah tentang konsolidasi keuangan yang diadakan di Yogyakarta pada 26 Mei 2024.
Dengan keputusan ini, Muhammadiyah memindahkan dananya ke bank syariah lain seperti Bank Syariah Bukopin, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat, dan bank-bank lainnya.
Jumlah dana yang ditarik PP Muhammadiyah dari BSI disebut mencapai Rp13 triliun, yang diperkirakan akan berdampak signifikan pada Dana Pihak Ketiga (DPK) emiten bersandi saham BRIS.
PP Muhammadiyah berharap langkah ini akan membantu mengurangi risiko konsentrasi dana dan mendiversifikasi penempatan aset mereka di berbagai lembaga keuangan syariah.(*)
Sumber: kilat
Foto: Muhammadiyah tarik dana di BSI (Instagram @ngomonginuang)
