Drone gentayangan atau berterbangan di langit Gedung Bundar Jampidsus Kejaksaan Agung terungkap dari mana datangnya.
Drone yang berterbangan di sekitaran gedung Kejaksaan Agung tersebut memang sempat membuat geger banyak orang.
Pasalnya, drone tersebut muncul di sekitaran wilayah Kejaksaan Agung di tengah gegernya kasus Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah dibuntuti oleh anggota Densus 88 milik Polri.
Kasus penguntitan Jampidsus oleh anggota Densus 88 tersebut beriringan dengan terjadinya konvoi kendaraan Polri di sekitaran gedung Kejaksaan Agung dan drone yang tiba-tiba muncul.
Namun setelah menjalani penyelidikan, pihak Tim Keamanan Dalam (Kamdal) Kejagung menyatakan sudah menembak jatuh drone atau pesawat nirawak tersebut.
Diketahui drone memang terbang secara liar di sekitar area lapangan upacara.
Tak hanya itu, alat tersebut juga terbang di dekat konstruksi pembangunan Gedung Bundar Jampidsus.
Dikutip Kilat dari Antara, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Ketut Sumedana menjelaskan tentang asal-usul drone tersebut.
Ternyata pesawat nirawak itu merupakan milik komunitas drone di sekitaran wilayah tersebut.
Pemilik drone mengendalikan alat tersebut dari area sekitar Taman Literasi Blok M atau persis di depan Gedung Utama Kejaksaan Agung.
"Jadi tidak benar dorne tersebut melintas untuk memata-matai dan dikendalikan oleh pihak atau instansi manapun yang berkepentingan," kata Ketut.
Ketut mengungkapkan kalau adanya drone di wilayah Kejagung memang sudah sering terjadi.
Namun pihak Kejaksaan Agung tidak memiliki kewenangan untuk melarang drone terbang di sekitar wilayahnya.
Tapi jika dirasa membahayakan, maka drone tersebut akan ditembak jatuh dengan alat khusus milik Tim Kamdal Kejagung.
"Kan ada alatnya. Kalau misalnya membahayakan ya kami turun kan dengan alat. Kami tembak dia (drone). Lalu dicek apakah drone itu membahayakan atau seperti apa," ujarnya.
Bahkan jika dirasa sudah membahayakan dan ditembak jatuh, pihak Kejagung juga akan melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian.
Sebelumnya diketahui sempat ada drone yang terbang di sekitaran area Kejagung pada Rabu, 5 Juni 2024 malam.
Tim Kamdal langsung melakukan eksekusi terkait kejadian tersebut.
Sebelum kejadian ini juga pada 25 Mei 2024, gedung Kejagung sempat digentayangi drone misterius.
Hal tersebut terungkap dari akun @MurthadaOne1 di X pada 25 Mei 2024.
"Selain jampidsus dikuntit densus 88 Kantor Kejaksaan agung juga diteror konvoi densus dan diintai oleh drone misterius,"
"Kebayang kan,.. seberapa besar kasus yg sedang ditangani kejagung sebenarnya, hingga segitu represifnya ..." tulis akun @MurthadaOne1 dalam postingan tersebut.
Terlihat ada pesawat nirawak kecil yang terbang di langit gedung Kejagung dalam video tersebut.
Drone itu juga mengeluarkan lampu berkedip saat terbang di udara.
Hal ini terjadi bersamaan dengan beberapa kasus besar yang sedang ditangani oleh pihak Jampidsus Kejagung.
Kasus-kasus tersebut seperti korupsi timah yang membuat negara rugi Rp300 triliun, kasus korupsi pembangunan jalur Kereta Api Besitang-Langsa Sumut, kasus korupsi impor gula Kemendag dan PT SMIP, kasus jual beli emas ilegal yang melibatkan pengusaha dan PT Antam Surabaya, serta kasus korupsi Jiwasraya yang merugikan negara sebesar Rp16,807 triliun. (*)
Sumber: kilat
Foto: Drone Berterbangan di Langit Gedung Kejagung Ditembak Jatuh (Google Reviews/Eko Junaidi Salam)