Hasil survei yang dikeluarkan surat kabar Israel Maariv menunjukkan bahwa lebih dari setengah warga Israel mendukung proposal gencatan senjata yang diajukan Hamas.
Hingga kini baik Israel maupun Hamas belum bisa menyepakati proposal gencatan senjata yang diajukan masing-masing pihak.
Jajak pendapat Maariv yang dilihat redaksi pada Minggu (21/7) memperlihatkan 54 persen mendukung proposal pertukaran tahanan perang yang diajukan Hamas, sementara 24 persen menolaknya dan 27 persen ragu.
Survei juga memberikan prediksi pemilu Israel jika dilakukan lebih cepat dari seharusnya. Dikatakan bahwa partai oposisi Partai Persatuan Nasional yang dipimpin Benny Gantz akan memperoleh 23 dari 120 kursi Knesset.
Partai Likud, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, akan memenangkan 21 kursi.
Partai oposisi sayap kanan Yisrael Beiteinu, yang dipimpin oleh Avigdor Lieberman, akan memenangkan 14 kursi dan Partai Yesh Atid, yang dipimpin oleh pemimpin oposisi Yair Lapid, akan memenangkan 13 kursi.
Untuk membentuk pemerintahan, diperlukan kepercayaan dari setidaknya 61 perwakilan di Knesset.
Potensi pemilu yang dipercepat tampaknya akan semakin sulit setelah Netanyahu menilai itu belum perlu dilakukan karena agresi masih terus berlanjut di Jalur Gaza.
Menurut undang-undang, pemerintahan saat ini dibentuk pada akhir tahun 2022 setelah pemilihan umum dan seharusnya menjabat selama empat tahun kecuali diadakan pemilihan awal.
Seruan meningkat di antara warga Israel untuk mengadakan pemilu dini, namun dominasi pemerintah Netanyahu di Knesset, membuat upaya itu sulis diloloskan.
Sumber: rmol
Foto: Representative Image/Net