Afif Maulana, seorang pelajar yang meninggal diduga korban penganiayaan ternyata merupakan kader dari Muhammadiyah.
Afif yang bersekolah di SMP Muhammadiyah 5 Kota Padang secara otomatis terdaftar sebagai kader dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah atau IPM.
Informasi terkait Afif Maulana diketahui dari cuitan pengguna akun X @bukupembaharu yang diunggah 2 Juli 2024.
“Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) berduka atas wafatnya Afif Maulana,” cuitnya.
“Belum banyak Orang tahu, kalau ia adalah kader IPM yang duduk di kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Kota Padang,” sambungnya.
Insititusi kepolisian yang disorot lantaran anggotanya terduga pelaku meninggalnya Afif pun diberi peringatan.
“Polri jangan abai soal ini ya,” tegasnya.
Organisasi IPM tidak tinggal diam menyikapi meninggalnya Afif yang dinilai janggal.
IPM menyatakan akan mengawal kasus yang menimpa Afif hingga tuntas.
“PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah dipimpin Ketua Umumnya Riandy Prawita bergerak kawal kadernya yang wafat, diduga dianiaya Polisi,” ungkapnya mengutip cuitan RIandy.
“PP IPM bertemu dengan YLBHI, LBH Padang, dan Kontras dalam mengawal kasus dugaan penganiayaan Kader IPM Sumbar (AM/13th) oleh oknum Polisi. Mohon doa dan kekuatan bagi kami semua dalam mengawal kasus ini hingga keadilan ditegakkan,” kata Riandy.
Kasus yang menimpa Afif memang terasa janggal lantaran keterangan dari jajaran kepolisian yang kerap kali berubah-ubah.
Perihal ini pula yang membuat warganet merasa kasus Afif ini harus mendapat pengawalan.
“Polri harus berhadapan dengan pemuda Muhammadiyah!” ujar @helmi_stbd.
“Kawal terus min, jangan sampe cuma minta maaf, semua harus dihukum seberat2nya termasuk kapoldanya ngaco,” kecam @dimasgeha.
“Waahh ada IPM, sebagai wadah dari pelajar. Ketika ada masalah maka akan dibantu,” jelas @dian97605702. (*)
Sumber: kilat
Foto: Sosok mendiang Afif Maulana. (Instagram/ @ppipm)
%20Sutiyoso.jpg)
