TELAK! Hacker Ungkap Aib Kominfo, Sempat Mau Ditolong tapi 'Sotoy' dan Angkuh -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

TELAK! Hacker Ungkap Aib Kominfo, Sempat Mau Ditolong tapi 'Sotoy' dan Angkuh

Kamis, 11 Juli 2024 | Juli 11, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-07-11T08:55:54Z

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mendapat sorotan usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) mengalami serangan ransomware. Pendiri Ethical Hacker Indonesia mengungkap bahwa Kominfo sempat akan ditolong oleh seorang praktisi.

Namun, seseorang di Kominfo dianggap bersikap angkuh dan 'sotoy' (sok tahu) sehingga komunitas hacker menarik diri. Aib Kominfo dan menteri yang bertanggung jawab juga dikuliti netizen dalam beberapa hari terakhir.

Bahkan, jejak digital Budi Arie viral di X dan Instagram karena diduga pernah mengunggah beberapa meme vulgar serta berfoto dengan tentara wanita Israel.

Teguh Aprianto yang merupakan seorang hacker sekaligus konsultan kemanan siber baru-baru ini diundang ke podcast milik Deddy Corbuzier. Ia mengaku malas bekerja di lembaga pemerintah karena banyak konflik kepentingan.

"Alasannya cuma malas sama konflik kepentingan aja sih. Orang-orang profesional malas masuk situ (lembaga pemerintah) karena dalamnya begitu kan (terlalu terstruktur dan ada konflik kepentingan). Susah gitu," kata Teguh Aprianto melalui video YouTube Deddy Corbuzier yang diunggah pada Selasa (09/07/2024).

Menurut sang pendiri Ethical Hacker Indonesia, terdapat hal lucu saat PDN terkena serangan siber. "Waktu kasus PDN kemarin nih lembaga sibernya ngasih tahu ke orang-orang. Itu termasuk ke akademisi dan praktisi. Itu yang lucunya kemarin tuh. Ada satu praktisi jago om. Dia orang Indonesia tapi sekarang tinggalnya di Thailand, namanya Pak Yohanes Nugroho. Yang dirilis pemerintah itu kan keluarnya Lockbit. Dia ini ahli reverse engineer lah. Dia terbiasa membongkar sebuah aplikasi," ungkap Teguh saat memulai cerita.

Berdasarkan cerita dari Teguh, praktisi tersebut meminta sampel ke Kominfo. Sampel digital itu dianggap sangat penting dan hanya bisa didapat melalui 'orang dalam' dari Kominfo.

"Orang Kominfo-nya malah membalas gini 'orang udah biasa reverse engineer udah tahu kok nyarinya di mana'. Lah? dia kan butuh exec sample yang dari dalam. Karena butuh file yang ada di dalam itu," jelas Teguh. Sayang, respons yang diberikan Kominfo justru tak menyenangkan. Teguh menilai bahwa orang yang bekerja di Kominfo 'sotoy' dan bebal.

"Orangnya itu nggak dikasih. Udah gitu malah sotoy, bebal. Kan kayak giliran ada orang mau bantu malah kayak gitu. Maksudnya kan ini orang jago loh. Orang-orang industri pasti tahu dia siapa. Dia yang ingin membantu aja diperlakukan kayak gitu," pungkas Teguh.

Cuplikan video pengakuan hacker itu viral di TikTok dan Instagram usai ditonton lebih dari sejuta kali. Ini membuat tuntutan publik agar Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi mundur semakin kencang.

Selain mendapat sorotan dari komunitas hacker, Kominfo serta BSSN juga memperoleh cercaan dari DPR RI beberapa waktu lalu. Komisi 1 DPR RI menilai, BSSN dan Kominfo 'bodoh' karena tak mempunyai back up data nasional.

Sumber: suara
Foto: Praktisi Keamanan Siber Teguh Aprianto. [deddy corbuzier/YouTube]

×
Berita Terbaru Update
close