Menjelang akhir masa jabatannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) diprediksi tidak akan melepaskan pengaruhnya begitu saja dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) mendatang.
Menurut pengamat politik Hendri Satrio, Jokowi akan mengawasi ketat siapa saja yang akan mencalonkan diri sebagai kepala daerah (Cakada) terutama di beberapa daerah yang menjadi favoritnya, seperti Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera Utara.
"Kan nanti pas pencoblosan sudah pak Prabowo presidennya? Iya. Tapi kan pendaftaran zaman pak Jokowi. Gimana mau maju ke kontestasi kalau daftar saja belum?" tanya Hensat kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Kamis (25/7).
Di Sumatera Utara, perhatian Jokowi khusus tertuju pada daerah tersebut karena adanya keterkaitan dengan menantunya, Bobby Nasution.
Sementara itu, di Jakarta, pertanyaan besar adalah apakah Anies Baswedan akan mencalonkan diri kembali sebagai gubernur. Selain itu, perhatian juga tertuju pada kemungkinan kolaborasi antara Anies dan putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep.
Yang tidak kalah menarik adalah langkah Jokowi di Solo, Jawa Tengah. Timbul spekulasi kemungkinan Jokowi ingin CLBK alias cinta lama bersemi kembali dengan PDI Perjuangan.
Ada tanda-tanda bahwa Jokowi mungkin akan mendorong calon dari PDIP di Jawa Tengah. Jika benar demikian, apakah Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, akan menerima dan mendukung langkah ini?
"Jangan-jangan pak Jokowi ingin CLBK dengan PDIP dan kemudian mendorong calon PDIP di Jateng. Kira-kira kalau pak Jokowi CLBK ibu Mega nerima nggak ya?" pungkas Hensat.
Sumber: rmol
Foto: Presiden Joko Widodo/Ist