Keturunan Rasulullah yang ada di muka bumi adalah kekuatan Umat Islam. Untuk menghancurkan umat Islam maka dihancurkan keturunanan Rasulullah.
“Salah satu kekuatan umat Islam yang ia sebutkan adalah hadirnya keturunan Rasulullah SAW,” tulis Cak Nadi di akun X, Senin (8/7/2024). Pernyataan yang dikutip Cak Nadi dari buku karya mata-mata Inggris Hampher berjudul “Kaifa Nuhaththim Al-Islam” (Bagaimana Kita Menghancurkan Islam)
Keturunan Nabi Muhammad menjadi kekuatan umat Islam, kata Cak Nadi karena selalu diingat dan tampak hidup di tengah masyarakat. “Di tengah-tengah masyarakat, sehingga Rasulullah SAW selalu diingat dan menjadikannya tampak hidup di tengah-tengah masyarakat,” paparnya.
Dikutip dari Wikipedia, Hempher dalam perannya membantu pembentukan gerakan reformasi Islam Wahabi, sebagai bagian konspirasi merusak agama Islam. Dokumen ini muncul pertama kali pada tahun 1811 dalam bahasa Turki, dalam buku lima jilid Mir’at al-Haramayn karya Ayyub Sabri Pasha (setidaknya satu orang ilmuwan menganggapnya sebagai penulis asli dokumen tersebut).
Memoir ini telah dianggap sebagai “apokrif” suatu “pemalsuan”, “omong kosong”, dan “sebuah variasi Anglofobik (kebencian terhadap Inggris) dari The Protocols of the Elders of Zion”. Dokumen ini telah diterjemahkan dan disebar luas, dan masih dianggap karya berharga oleh sejumlah orang di Timur Tengah dan sekitarnya. Pada tahun 2002, seorang perwira Irak mengumpulkan buku tersebut dalam “dokumen sangat rahasia
Dalam buku Mir’at al-Haramayn yang memuat memoir tersebut, seorang mata-mata Inggris bernama Hempher, yang bekerja di awal tahun 1700-an, menceritakan penyamarannya sebagai seorang Muslim dan menyusup ke Kekaisaran Utsmaniyyah dengan tujuan melemahkannya sampai menghancurkan Islam untuk selamanya. Ia mengatakan: “ketika persatuan umat Islam terpecah belah dan rasa kebersamaan di antara mereka melemah, kekuatan mereka akan bubar dan dengan demikian kita akan dengan mudah menghancurkan mereka…Kita, orang Inggris, harus membuat keonaran dan menimbulkan perpecahan di semua koloni agar kita dapat hidup dalam kesejahteraan dan kemewahan.”
Hempher pada akhirnya bermaksud untuk melemahkan akhlak umat Muslim dengan menganjurkan”khamr dan perzinaan”, tetapi langkah pertamanya adalah memunculkan bidah dan fitnah dalam Islam dengan menciptakan Wahabiyah, dengan tujuan untuk mendapatkan kepercayaan umat dengan bersikap ketat secara akhlak di permukaan.
Untuk itu, ia mendapatkan “seorang pemuda Irak yang pemarah dan mudah tertipu di Basra bernama Muhammad bin Abdul Wahhab”. Hempher menyanjung Ibnu Abdul Wahhab sampai ia berkeinginan mendirikan sektenya sendiri.
Menurut Hempher, ia adalah satu dari 5.000 agen Inggris dengan tugas melemahkan umat Muslim, yang kemudian Inggris merencanakan untuk ditingkatkan menjadi 100.000 orang pada akhir abad ke-18. Hempher menulis, “ketika kita mencapai angka ini, kita akan membawa semua Muslim di bawah ayunan kita” dan Islam akan dibuat “ke dalam keadaan menyedihkan yang tidak akan pernah pulih lagi.”
Sumber: suaranasional
Foto: Acara Haul Habib Sayyid Idrus Bin Salim Aljufri atau Guru Tua ke -55 (Antara)