Menkominfo Budi Arie Didesak Mundur Imbas Peretasan PDN, Presiden Jokowi: Ya Sudah... -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Menkominfo Budi Arie Didesak Mundur Imbas Peretasan PDN, Presiden Jokowi: Ya Sudah...

Kamis, 04 Juli 2024 | Juli 04, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-07-04T09:19:38Z

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya angkat bicara terkait peretasan Pusat Data Nasional (PDN) oleh hacker Brain Cipher.

Baru-baru ini, Presiden Jokowi memberikan pernyataannya terkait desakan publik agar Menkominfo Budi Arie untuk mundur dari jabatannya.

Sosok Menkominfo Budi Arie bahkan telah menuai sorotan dari media asing.

Di mana Channel News Asia (CNA) menyebut Budi Arie sebagai 'Menteri Giveaway'

CNA menyoroti petisi di Change.org yang diinisiasi oleh Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet).

Di mana petisi tersebut berisi tuntutan agar Budi Arie agar mundur dari jabatan Menkominfo.

"Petisi tersebut menyatakan bahwa Bapak Budi harus bertanggung jawab atas pelanggaran keamanan siber tersebut," tulis CNA dalam beritanya seperti dikutip Kilat.com Rabu, 3 Juli 2024.

Selain itu, CNA juga mengutip pernyataan Direktur eksekutif SAFEnet, Nenden Sekar Arum sebagai narasumber beritanya.

Dalam berita yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, Nenden meminta Presiden Jokowi agar tidak memberikan posisi strategis seperti informasi dan teknologi kepada mantan tim suksesnya pada Pilpres 2014 dan 2019 silam.

Pasalnya Nenden menilai, sektor informasi dan teknologi telah menjadi bagian kebutuhan pokok masyarakat Indonesia saat ini.

"Jangan terus-terusan melakukan 'giveaway' seperti ini…(jabatan Menkominfo red.) ini posisi yang sangat strategis, apalagi kita tidak bisa lepas dari dunia digital," kata Nenden.

Menanggapi desakan tersebut, Jokowi memberikan penjelasannya.

Jokowi mengaku pihaknya telah melakukan evaluasi secara keseluruhan terkait kasus peretasan tersebut.

Dirinya menekankan agar Kemenkominfo segera mencari solusi untuk mencegah insiden serupa terulang,.

"Ya sudah kita evaluasi semuanya," kata Jokowi usai meresmikan Ekosistem Baterai dan Kendaraan Listrik pada Rabu.

"Yang paling penting semuanya harus dicarikan solusinya agar tidak terjadi lagi, di-back up semua data nasional kita," ujarnya.

Dengan dilakukannya back up terpusat, aksi peretasan tersebut bisa diminimalisir.

Jokowi juga menuturkan peretasan tersebut tidak hanya dialami oleh Indonesia, melainkan negara lain.

"Sehingga kalo ada kejadian, kita tidak terkaget-kaget," ucapnya.

"Dan ini juga terjadi di negara lain bukan hanya di Indonesia saja," tuturnya.(*)

Sumber: kilat
Foto: Jokowi tanggapi terkait desakan Budi Arie untuk mundur. (Kolase Setkab.go.id/ Kominfo.go.id)
×
Berita Terbaru Update
close