Menkominfo Budi Arie Sebut Alhamdulilah Usai PDN Diretas, Rocky Gerung: Hidup di Era Teknologi Itu Memerlukan Otak -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Menkominfo Budi Arie Sebut Alhamdulilah Usai PDN Diretas, Rocky Gerung: Hidup di Era Teknologi Itu Memerlukan Otak

Senin, 01 Juli 2024 | Juli 01, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-07-02T02:38:47Z

Kasus diretasnya Pusat Data Nasional (PDN) oleh seorang hacker hingga kini masih menyita atensi publik.

Sosok Menkominfo, Budi Arie tidak luput dari kritikan publik imbas bobolnya Pusat Data Nasional (PDN).

Menkominfo Budi Arie menjadi sorotan usai Ketua Umum Projo tersebut mengucap syukur 'Alhamdulilah' di depan Komisi I DPR usai terkuaknya kasus peretasan.

Sikap Budi Arie yang mengucap syukur usai adanya peretasan PDN menuai kritikan dari sejumlah elemen masyarakat.

Baru-baru ini, pengamat politik Rocky Gerung turut memberikan kritikannya terkait sikap Budi Arie tersebut.

Rocky menilai sikap Budi Arie tersebut tidak memiliki sikap kewaspadaan dalam kapasitasnya sebagai penanggung jawab lembaga.

"Semua disyukurin, bahwa 'untung negeri ini belum dirampok lagi oleh kolonial', 'untung Belanda masih jauh', jadi soal-soal ini kok nggak ada semacam keteraturan berpikir," kata Rocky seperti dikutip Kilat.com dari kanal YouTube-nya Senin, 1 Juli 2024.

Pengucapan syukur Budi Arie tersebut kata Rocky, tidak tepat di tengah kasus peretasan PDN.

Dirinya menilai, menjalani kehidupan di tengah gempuran teknologi memerlukan pemikiran yang jernih dan tingkat kewaspadaan diri.

"Ini isu sentral, isu yang betul-betul harus diselesaikan, bukan sekedar mengucapkan kesenangan yang palsu tadi, Alhamdulilah...apanya yang Alhamdulilah wong datanya pergi kok," ujarnya.

"Kemampuan kita sebagai bangsa untuk mengerti bahwa hidup di era teknologi itu artinya waspada, waspada itu memerlukan otak bukan sekedar memerlukan lembaga survei," sambungnya.

Untuk itu Kemenkominfo dan BSSN kata Rocky, memerlukan sejumlah sosok yang memiliki kemampuan tajam dalam berpikir.

Terlebih ancaman peretasan sistem terus mengintai Indonesia setiap harinya.

"Pemimpin-pemimpin tertinggi di wilayah ini (teknologi dan informasi red.) yang menyangkut security itu musti datang dari orang-orang yang punya kapasitas berpikiryang tajam sekaligus kemampuan untuk membandingkan keadaan per harinya apa," ucapnya.

"Karena hacker kan mengintip kita setiap 12 menit, datanya udah pulih apa nggak, sementara kita yaudah selesai wawancara pers dianggap selesai (kasus peretasan red.)," sebutnya,

Tak hanya itu, Rocky juga menyoroti sikap Jokowi yang terkesan tak acuh menanggapi kasus peretasan tersebut.

Dirinya menyayangkan sikap Jokowi yang tidak mengganti Budi Arie sebagai Menkominfo untuk menuntaskan kasus peretasan PDN.

"Langkah-langkahnya udah gak ada, Presiden mau pilih siapa? Kalo Presiden misalnya tunjuk ad hoc, orang percaya bahwa 'oke itu sedang diselesaikan' (tapi red.) ini gak ada kan," kata Rocky.

Sebelumnya di depan Komisi I DPR, Budi Arie mengucapkan syukur usai peretasan PDN.

Hal ini lantaran menurutnya pembobolan tersebut termasuk kategori peretasan ringan tidak seperti yang dialami oleh Arab Saudi.

"Itu sudah Alhamdulillah dulu, karena kalau yang menyerang negara itu berat. Seperti beberapa bulan lalu pemerintah Arab Saudi diserang oleh hacker Iran karena negara aktornya, itu berat," tutur Budi Arie.(*)

Sumber: kilat
Foto: Kolase Menkominfo Budi Arie dan ilustrasi hacker (Kolase tangkap layar kominfo.go.id dan ilustrasi/Pixabay)
×
Berita Terbaru Update
close