Belakangan ini kabar mengenai judol menjadi perbincangan hangat.
Judol menjadi pembahasan hangat berawal dari seorang Polwan di Mojokerto bakar suami polisinya gara-gara judol.
Setelah kabar itu, pembahasan judol merambat ke berbagai instansi.
Judol diberitakan telah merambat ke hingga DPR dan DPRD diberbagai daerah.
Bahkan Menkopolhukam Hadi Tjahjanto juga mengungkap bahwa judol telah menyentuh semua profesi.
Hadi Tjahjanto mencontohkan, profesi wartawan salah satu profesi yang terlibat pinjol.
"Saya ambil contoh saja, di depan saya ini bahwa profesi wartawan, wartawan itu ada 164 orang (terlibat judol) berdasarkan data dari PPATK," kata Hadi Tjahjanto dalam konferensi pers di Kemenko PMK, Selasa 25 Juni 2024.
Maraknya judol ini dikaitkan kepada Menkominfo Budi Arie Setiadi.
Seorang warganet Twitter dengan @WagimanDeep212_ membagikan video Budi Arie Setiadi yang membahas judol.
Dalam video itu, pembawa acara menanyakan mengenai bandar judol kepada Budi Arie Setiadi.
"Bandar-bandar itu ada gak ya?," kata pembawa acara dikutip kilat.com, Minggu 30 Juni 2024.
Mendapat pertanyaan itu, Budi Arie lantas menegaskan bahwa mengenai judol di Indonesia semua pihak telah mengetahui.
"Semua sudah tahu," kata Budi Arie.
Judol di Indonesia kata Budi Arie dalam video itu hanya dikendalikan oleh lima orang.
"Di Indonesia ini cuma lima orang, semua orang tahu," katanya.
Budi Arie mengaku dirinya telah meminta lima orang tersebut untuk berhenti.
"Sudahlah, makanya saya sudah bilang berhentilah. Kasihan dong rakyatnya," katanya.
Pembawa acara kemudian menanyakan Budi Arie mengenai lima orang tersebut kok tidak dikejar untuk dihukum.
"Tanya penegak hukum lah kalau itu. Bukan urusan Kominfo," kata Budi Arie.
Kominfo lanjut Budi Arie tugasnya hanya mencegah bukan menegakkan hukum.
"Kita sudah berbuat maksimal sesuai kewenangan kita," tandasnya. (*)
Sumber: kilat
Foto: Menkominfo Budi Arie akui sudah tahu lima orang yang kendalikan judol. (Kolase Twitter/ @wagimandeep212_)