Geger kasus Muhammad Erik, salah satu pengasuh di pondok pesantren Lumajang yang nikahi santriwati tanpa izin orang tua.
Muhammad Erik sendiri dilaporkan ke Polisi oleh Mat Rokim gegara menikahi anaknya yang jadi santriwati di ponpes Lumajang.
Anak Mat Rokim sendiri dinikahi di usia yang masih sangat belia yakni 16 tahun dimana masih di bawah umur.
Yang membuat miris, pernikahan tersebut dilaksanakan tanpa sepengetahuan orang tua santriwati sejak tahun 2023.
Kabarnya, pernikahan antara pengasuh dan santriwati ini hanya di mahari dengan uang Rp 300 ribu rupiah.
Kasus ini terkuak saat santriwati tersebut dikabarkan hamil dan sampai kepada orang tua korban.
Tak terima dengan kabar tersebut, orang tua santriwati ini lantas mencari tahu fakta sebenarnya.
Sampai akhirnya Mat Rokim tahu bahwa anaknya kenal pengasuh tersebut gegara sering datang pengajian di rumah Muhammad Erik.
Dilansir dari Facebook Emuinfo, meski dinikahi namun santriwati di bawah umur tersebut tidak pernah tinggal di satu rumah dengan pengasuh yang menikahinya.
Disebutkan bahwa Muhammad Erik hanya memanggil korban ketika ingin berhubungan suami istri saja.
Dibeberkan juga bahwa Muhammad Erik tak pernah melakukan hubungan suami istri di rumah namun di rumah sosok berinisial V.
Korban juga kerap dijemput oleh sosok suruhan pengasuh tersebut yang berinisial M saat dipanggil.
“Jadi kalau anak saya mau ke sana pasti ada yang jemput terus ada yang mengantar pulang,” ungkap Mat Rokim.
Mat Rokim, selaku orang tua korban akhirnya lapor ke Mapolres Lumajang pada 14 Mei 2024.
Itu tadi dugaan Muhammad Erik tak satu rumah dengan satriwati yang dinikahinya, namun numpang di rumah orang lain.(*)
Sumber: kilat
Foto: Muhammad Erik diduga tak satu rumah dengan santriwati yang dinikahi (Facebook Blora Update)
