Pertemuan para lima cendekiawan Nahdliyin dengan presiden Israel Isaac Herzog kini menuai sorotan tajam dari publik.
Banyak sejumlah pihak yang merasa kecewa dengan keputusan lima cendekiawan yang ikut terlibat dalam pertemuan dengan presiden Israel Isaac Herzog tersebut.
Pasalnya, lima cendekiawan itu terlihat bak tersenyum saat bertemu dengan presiden Israel Isaac Herzog.
Menariknya, seorang cendekiawan Nahdliyin, Zainul Maarif justru memberikan pernyataan yang kontroversi.
Yang di mana, Zainul Maarif berdalih bahwa pertemuan para intelektual muda Nahdliyin itu tak lain untuk mendiskusikan secara langsung mengenai peristiwa genosida yang tengah berlangsung di tanah Palestina.
Sedangkan, seruan untuk boikot produk-produk zionis masih terdengar dengan lantang dari seluruh penjuru dunia.
Tentu saja pernyataan Zainul Maarif itu mengundang seorang tokoh cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU), Nadirsyah Hosen untuk berkomentar.
Dalam keterangan resminya, Nadirsyah Hosen atau akrab disapa Gus Nadir itu mengaku mengenali beberapa nama orang cendekiawan yang ikut berangkat menemui presiden Israel tersebut.
Tak hanya kenal, Gus Nadir juga mengaku telah tabayun terhadap salah satu cendekiawan Nahdliyin itu melalui pesan singkat WhatsApp.
Menurut pengakuannya, pertemuan dengan presiden Israel itu diklaim sebagai kunjungan pribadi dan bukan mengatasnamakan NU.
Hal ini sebagai yang disampaikan oleh Gus Nadir dalam keterangannya di akun Instagram pribadinya.
"Dan ini diklaim sebagai kunjungan pribadi, bukan atas nama NU," ucap Gus Nadir, dikutip Kilat.com dari akun Instagram @nadirsyahhosen_official pada Senin, 15 Juli 2024.
Adapun salah satu cendekiawan itu mengaku kalau undangan pertemuan dengan presiden Israel itu diatur melalui sebuah jaringan alumini.
"Pengakuannya, undangan diatur lewat jaringan alumni Har^*rd, dan berkenaan dengan akademik dan start up," ungkap Gus Nadir.
Ia mengatakan bahawa apabila mereka hanya menggunakan label aktivis dan cendekiawan saja, maka tidak akan masuk ke dalam radar untuk bertemu dengan presiden Israel tersebut.
Lebih lanjut, Gus Nadir mengatakan para cendekiawan bisa diundang untuk bertemu dengan presiden Israel itu lantaran diduga karena ada embel-embel NU.
"Justru karena ada embel-embel NU-nya makanya mereka diundang," jelasnya.
Sehingga, menurut Gus Nadir, lima cendekiawan itu tidak bisa menggunakan dalih hal tersebut, yakni bisa dilakukan atas nama pribadi.
"Jadi gak bisa ngeles dengan mengatakan ini atas nama pribadi," tegasnya.
Sebab, ia menilai bahwa lima cendekiawan Nahdliyin itu bukanlah siapa-siapa tanpa NU. (*)
Sumber: kilat
Foto: Cendekiawan NU, Nadirsyah Hosen memberikan tanggapan atas pertemuan lima cendekiawan Nahdilyin dengan presiden Israel Isaac Herzog (Instagram / @nadirsyahhosen_official)