PDIP kian gamang jelang penetapan calon yang diusung di Pilgub Jakarta, antara duetkan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) atau rematch.
Yang bikin gamang PDIP hasil survei Litbang Kompas yang menempatkan elektabilitas Ahok sebagai di bawah Anies Baswedan.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partai masih mengkaji untuk usung Ahok dengan hasil survei Litbang Kompas.
PDIP mengakui selain Ahok, ada beberapa nama lain yang dikaji termasuk nama Anies Baswedan, Bivitri Susanti, hingga Pramono Anung dan Andika Perkasa.
Hasto menyatakan jika Pilgub Jakarta masih sangat dinamis.
"Berbagai wacana yang muncul saat ini baik itu terkait dengan Pak Ahok, terkait dengan pak Anies, termasuk kombinasi keduanya atau kemungkinan rivalitas di antara keduanya," kata Hasto kepada media, Minggu 21 Juli 2024.
Dan Hasto mendapat informasi ada yang ingin partai mengusung Bivitri Susanti
"Mbak Bivitri ini ketika menyandingkan film Dirty Vote itu di Jakarta itu yang nonton hampir 8 juta orang, itu bagian dari dinamika yang menyehatkan demokrasi,” urai Hasto.
Hasto menegaskan, PDIP terus membuka ruang bagi hadirnya calon-calon pemimpin tersebut, berdasarkan suara arus bawah partai.
“Ini semua masih dicermati oleh PDIP,” tegas Hasto.
Namun Hasto mengatakan jika partainya menghargai langkah partai lain yang sudah mengusung Anies-Sohibul.
Diketahui, saat ini partai yang mengusung Anies baru PKB dan PKS. Bahkan PKS mendorong Sohibul Iman jadi calon pendamping Anies.
Sementara partai yang tergabung di KIM baru Golkae yang merekomendasikan nama Jusuf Hamka maju di Pilgub Jakarta.
Bagaimana dengan PDIP? Jawaban Hasto masih dikaji. (*)
Sumber: kilat
Foto: Ahok dan Anies Baswedan (Tangkap layar YouTube Mata Najwa)
%20Sutiyoso.jpg)
