Usai ceraikan BSI diduga gegara isu komisaris, PP Muhammadiyah akhirnya berlabuh ke BCA Syariah.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. KH. Haedar Nashir, M.Si menilai bahwa BCA Syariah memang lebih memprioritaskan rakyat.
Namun keputusan PP Muhammadiyah bekerja sama dengan BCA Syariah pasca tinggalkan BSI direspon beragam oleh publik.
Beberapa netizen bahkan menyoroti kelemahan BCA Syariah yang seharusnya bisa lebih ditingkatkan usai kedatangan Muhammadiyah seperti yang dikutip Kilat.com dari akun X @KabarMuh_ID pada Rabu, 3 Juni 2024.
“Muhammadiyah dan BCA Syariah akhirnya kerja sama ,” ujar sang pemilik akun.
Dalam cuitan akun tersebut, nampak salah satu kalimat Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir yang menarik perhatian publik.
Pasalnya petinggi PP Muhammadiyah itu bak menyiratkan bahwa BCA Syariah lebih mampu mensejahterakan rakyat.
“Seluruh perbankan seharusnya memiliki tujuan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat, baik itu swasta atau bahkan milik negara,” tegasnya.
Kendati mendapat berbagai dukungan dari publik terkait kerja sama ini, beberapa justru mengkritisi layanan BCA Syariah.
Terkhusus layanan di aplikasi mobile yang dianggap kurang mampu memuaskan nasabah.
Mengingat Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang punya berbagai layanan untuk kepentingan masyarakat.
Alhasil di dalam kolom komentar, BCA Syariah dituntut untuk memperbaiki beberapa fitur-fitur aplikasinya.
“Tinggal upgrade aplikasi bca syariah minimal sekelas bca biasa.. kalo bisa kayak blu,” ujar @ari_wadjo
“Aplikasi bca syariah buluk bgt sumpah,” balas @akoohmabaa
“Kenapa gak dari dulu, padahal ini bank syariah paling proper menurut aku (diluar konteks syariahnya ya),” ujar @UselessNegatve
Itu tadi kabar terkait petinggi PP Muhammadiyah Haedar Nashir yang resmi bekerja sama dengan BCA Syariah usai tinggalkan BSI diduga gegara isu komisaris. (*)
Sumber: kilat
Foto: Muhammadiyah kini bekerjasama dengan BCA Syariah. (Kolase BCA Syariah Banda Aceh/ Twitter/ @muhammadiyah)
