Pakar Telematika KRMT Roy Suryo menilai rasanya mustahil apabila CCTV kasus kematian Vina dan Eky Cirebon pada 2016 lalu kembali dibuka.
Menurut penilaian Roy Suryo, ia sangat yakin file dari CCTV saat Vina dan Eky dibunuh sudah pasti hilang tak berbekas.
CCTV kasus Vina Cirebon 2016 bisa hilang tanpa jejak jika memang tidak sempat diselamatkan dengan cepat.
Pernyataan Roy Suryo berikut ini Disway.ID kutip dari program talkshow Overview milik Tribunnews.
"Kalau sebenarnya tahun 2016 dulu, di dekat fly over itu, sebenarnya ada minimarket, kemudian ada perumahan mewah yang ada di samping," ujar Roy Suryo.
"Itu sebenarnya mungkin kalau ada (rekaman CCTV), tapi, kalau waktu dulu tidak sempat diselamatkan, ya sudah. Enggak mungkin (bisa dibuka), apalagi sudah ada delapan tahun. Pasti hilang," tambahnya.
Meski demikian Roy Suryo mengungkapkan masih ada sedikit peluang rekaman CCTV kasus Vina Cirebon 2016 bisa kembali terungkap.
Dengan catatan tak lama setelah insiden pembunuhan tersebut file rekamannya ada yang mengamankannya dengan cepat.
"Misalnya waktu itu ayahnya almarhum Eky, Rudiana, sempat merekam itu atau mengambil itu, mungkin akan jadi alat bukti yang luar biasa," ujarnya.
Akan tetapi Roy Suryo mengatakan akan timbul pertanyaan baru, apakah rekaman CCTV kasus Vina Cirebon pada 2016 itu sudah pas dengan standar hukum yang ada atau tidak.
Namun, pertanyaan itu hanya akan menjadi topik lain dari sebuah persoalan yang baru. Polda Jabar mungkin bisa menelusrinya lebih lanjut
Kemudian ia pun membandingkan soal rekaman CCTV dari kasus pembunuhan Mirna dan Vina Cirebon.
"Kalau tidak sesuai, itu akan jadi kasus seperti Otto Hasibuan menolak (bukti) dari rekaman CCTV Jessica (kasus pembunuhan Kopi Sianida, korban Mirna)," pungkasnya.
"CCTVnya memang benar, namun pengambilannya tidak proper, secara hukum justru menjadi cacat." lanjutnya.
KOMENTAR JASAMARGA SOAL CCTV DI KASUS VINA CIREBON 2016
Rekaman CCTV yang diklaim terjadi selama kasus Vina Cirebon dan menjadi viral di media sosial dalam beberapa hari terakhir ternyata menyita perhatian publik.
Menurut informasi yang beredar, CCTV tersebut diklaim merekam kejadian di Jembatan Tol Talun, di mana lebih dari 10 orang dapat terlihat berada di lokasi kejadian.
Namun, apakah benar CCTV tersebut merekam kejadian kasus Vina Cirebon?
Pihak PT Jasamarga memastikan bahwa meskipun terdapat kamera pengawas di lokasi tersebut, arah pandang kamera tersebut jelas mengarah ke jalan tol dan bertujuan untuk memantau lalu lintas.
Ade Rukmana, Manager Area PT JMTO, dengan tegas menjelaskan bahwa CCTV yang terpasang hanya fokus untuk memonitor keadaan lalu lintas di jalan tol.
"Secara pasti, kamera CCTV hanya mengarah ke jalan tol. Kamera tersebut disediakan untuk memantau lalu lintas di jalan tol dan bukan untuk memantau kejadian tertentu seperti kasus Vina Cirebon," kata Ade, dikutip dari situs resmi radarcirebon pada Minggu, 14 Juli 2024.
Ketika ditanya apakah terdapat CCTV lain yang mengarah ke lokasi kejadian, Ade menegaskan bahwa tidak ada.
Penggunaan CCTV di lokasi tersebut secara khusus diperuntukkan hanya untuk pemantauan lalu lintas di jalan tol dan tidak memiliki fungsi untuk menyelidiki insiden-insiden kejadian tertentu.
Sumber: disway
Foto: Roy Suryo Bahas Soal CCTV Kasus Vina Cirebon 2016-dr. Richard Lee, MARS-YouTube Channel