Pertemuan lima kader Nahdlatul Ulama (NU) dengan Presiden Israel, Isaac Herzog masih menjadi buah bibir dan panen kecaman dari masyarakat Indonesia.
Salah satunya dari Direktur Sabang Merauke Circle Syahganda Nainggolan. Katanya, Indonesia secara resmi tidak mengakui negara Israel.
Sehingga, kata dia, tidak mungkin ada kunjungan orang Indonesia ke pejabat negara Israel tanpa sebuah hubungan konspiratif yang mungkin membahayakan agenda kebangsaan.
Syahganda meminta agar Presiden Terpilih Prabowo Subianto nantinya menunjuk Menteri Agama dari kalangan intelijen, agar mampu mengawasi langsung kelompok-kelompok tertentu dan agendanya terkait Israel di Indonesia.
Menteri Agama yang tepat, kata Syahganda, akan berimplikasi pada rencana Prabowo untuk mengerahkan batalyon ke Palestina.
"Rencana Prabowo menggerakkan 3 batalyon tentara ke Palestina dan penggalangan secara intensif masyarakat internasional untuk pembebasan Palestina, akan terhambat jika ada unsur-unsur masyarakat yang mungkin terinfiltrasi agenda Israel di Indonesia," kata Syahganda dalam keterangannya, Selasa (16/7).
Lebih lanjut Syahganda mengatakan bahwa agenda Prabowo untuk membebaskan Palestina dari penjajahan Israel harus didukung secara totalitas oleh rakyat Indonesia.
"Dukungan itu bisa berupa ikut serta dalam gerakan BDS (Boycott, Divestment, Sanction), penggalangan donasi maupun doa untuk rakyat Palestina," tuturnya.
"Pemerintah sendiri juga harus mulai memboikot penggunaan produk-produk Israel," pungkasnya.
Sumber: rmol
Foto: Direktur Sabang Merauke Circle Syahganda Nainggolan/Net