Seorang wanita diduga bernama Nisa, mengungkapkan dalam cuitannya bahwa dia sedang diancam oleh seorang pria.
Pria tersebut mengancam akan menyebarkan video Nisa yang sedang mandi, menyebabkan Nisa merasa ketakutan dan tertekan.
Lewat cuitannya di Twitter dengan akun @pacarjcw, Nisa mengaku telah memblokir nomor pria tersebut di WhatsApp.
Namun, pria tersebut tidak menyerah dan terus menghubunginya menggunakan nomor yang berbeda. Hal ini membuat Nisa semakin khawatir dan merasa tidak aman hingga membuat cuitan tersebut dan menjadi viral.
Pria tersebut terus-menerus mengirim pesan kepada Nisa, mengklaim bahwa video mandi tersebut diberikan oleh ibu Nisa.
Namun, Nisa tidak mempercayai klaim tersebut dan merasa ada yang tidak beres dengan ancaman tersebut.
Dalam upayanya mencari bantuan, Nisa melapor ke Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melalui Layanan SAPA 129 di WhatsApp.
Dia menceritakan bahwa pria tersebut pernah mengirim foto dirinya yang sedang tidur saat masih SMP atau SMK ke akun Instagramnya.
Layanan SAPA 129 merespons laporan Nisa dengan mengatakan, "Apabila sebelumnya Kakak tidak pernah memiliki atau memberikan foto atau video apapun, kami mengkhawatirkan terlapor hanya ingin menakuti Kakak,”.
“Jika Kakak masih dapat membicarakan permasalahan Kakak dengan terlapor secara baik-baik, Kakak bisa melakukan mediasi internal terlebih dahulu dan memastikan apakah benar terlapor memiliki foto/video pribadi Kakak," tambahnya.
Pria tersebut ternyata tinggal di satu gang yang sama dengan Nisa, dan setiap kali melakukan teror, dia sedang berada di dalam penjara karena kasus narkoba.
Fakta ini menambah kekhawatiran Nisa karena ancaman tersebut datang dari seseorang yang seharusnya berada di balik jeruji besi.
Selain ancaman, pria tersebut juga menawarkan uang kepada Nisa agar mau menikah dengannya.
Dia juga menghina ibu Nisa dengan menyebutnya sebagai orang miskin. Perlakuan ini membuat Nisa semakin marah dan tertekan.
Tidak hanya Nisa yang menjadi korban, tetapi ibunya juga difitnah dan diancam oleh pria tersebut. Nisa merasa semakin terpojok dan bingung harus bagaimana menghadapi situasi ini.
Pria tersebut juga diketahui sebagai seorang pedofil. Dia pernah mengirim video yang menunjukkan area sensitifnya kepada sahabat Nisa.
Hingga saat ini, pria tersebut masih berada di dalam Rutan Salemba. Namun, ancamannya terus berlanjut melalui pesan-pesan di media sosial dan WhatsApp.
Kasus ini mendapatkan banyak perhatian dari netizen. Banyak dari mereka yang memberikan dukungan dan saran kepada Nisa melalui komentar di media sosial X.
"Saya berharap masalah ini segera selesai, laporkan dia agar jera. Jangan terlihat lemah, hadapi dengan tegas. Update terus ya," tulis @vmes***.
"Dia di penjara sekarang? Kok bisa main HP?" tulis @RRam***.
"Jualan di penjara pun bisa," jawab Nisa menanggapi komentar tersebut.
"Yang fotoin lu lagi tidur emak lu ka? ga mungkin banget kan kalau dia masuk masuk kamar lu, bisa jd orang terdekat yang kerja sama, sama dia," tulis @odd***.
Namun sosok Nisa memberikan pembelaan bahwa sang ibu tidak memiliki gadget hingga merasa bukan orang tua yang menjadi pelakunya.
"Lapor polisi dulu, ini sudah masuk kategori pelecehan. Bawa surat laporan ke rumah tempat foto itu diambil. Tanyakan siapa yang berani mengambil foto kamu seperti itu. Jika tidak ada yang mengaku, bilang saja 'tidak masalah, ini sudah tugas polisi, tapi jangan salahkan saya jika ada yang masuk penjara karena termasuk komplotan'," saran @kiko***. (*)
Sumber: kilat
Foto: Ilustrasi dari kasus pelecehan yang diterima wanita bernama Nisa. (Pixabay/ Leon)
