Dharma Pongrekun sempat mengeluarkan pernyataan kontroversi sebelum mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta jalur independen.
Tak jarang pernyataan Dharma Pongrekun itu pun dinilai tak masuk akal oleh publik.
Seperti diketahui, Dharma yang merupakan purnawariawan Polri itu kerap diundang di berbagai podcast.
Berikut adalah 3 pernyataan Dharma yang menuai kontroversi.
1. LGBT sudah disiapkan sejak TK
Dharma sempat berbicara fenomena LGBT yang semakin marak, khususnya di Indonesia.
Menurut dia, anak-anak sudah disiapkan mejadi LGBT sejak masih duduk di bangku TK.
Hal itu disebabkan guru TK tersebut berjenis kelamin perempuan.
"LGBT sudah disiapkan sejak TK, makanya gurunya perempuan, spiritnya kan, laki jadi kewanita-wanitaan, (karena kebanyakan guru TK adalah perempuan)," ujar Dharma.
"Dia pulang ke rumah, bapaknya pulang ke rumah, dia melihat lagi sosok ibunya," sambungnya.
2. Percaya konspirasi Covid-19
Dharma pernah mempercayai konspirasi Covid-19.
Menurut dia, Covid-19 termasuk dalam persekongkolan yang tujuan utamanya semata demi percepatan program digitalisasi.
Dharma pun sempat mengatakan singkatan dari COVID adalah Certificate of Vaccine Identity Digital.
Sementara angka 19 disebut memiliki kode tersendiri, di mana angka 1 merupakan buatan sementara 9 adalah kecerdasan. Jadi bila digabung, keduanya memiliki arti kecerdasan buatan.
"Sebagai identitas digital untuk menjadi persyaratan boleh kemana-mana. Itulah yang permainan mereka. Mereka mengendalikan kita melalui sistem," ungkapnya.
3. Sebut LHKPN Ateis
Selain itu, Dharma sempat menyinggung soal laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN).
Dharma kala itu mengkritik polemik soal LHKPN capim KPK yang dipersoalkan. Sejumlah lembaga mengkritik lolosnya capim KPK yang belum melaporkan LHKPN-nya.
Sementara itu, menurut Dharma, tudingan tersebut hanya rasa tidak suka yang digulirkan kepada para capim KPK yang berhasil lolos seleksi.
"Kalau sudah berangkat dari rasa tidak suka, terus apa yang mau kita selesaikan? Orang yang sering menuding, menurut saya pribadi tidak Pancasilais," ujar Dharma.
Dharma bahkan menyebut bahwa tidak ada salahnya jika tidak melaporkan LHKPN. Apalagi, menurut dia, LHKPN tidak sesuai dengan konsep agama yang dianutnya.
"LHKPN tidak memiliki relevansi dengan filosofi hukum Tuhan. Kenapa? Karena konsepnya Ateis. Ini kan yang buat LHKPN awalnya dari KPK. Rezeki orang kok diatur undang-undang?" jelasnya.
Itu tadi adalah ketiga pernyataan kontroversi Dharma Pongrekun. (*)
Sumber: kilat
Foto: Sederet pernyataan kontroversi Dharma Pongrekun yang maju di Pilgub Jakarta 2024 jalur Independen. (Youtube/ Helmy Yahya Bicara)