Mantan Komisaris Ancol, Geisz Chalifah mengungkap alasan Anies Baswedan menolak diusung PDIP untuk maju Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat (Jabar) 2024.
Geisz Chalifah mengatakan, Anies Baswedan tak bersedia maju lantaran permintaan itu bukan datang dari warga Jabar, melainkan dari partai.
Lain halnya dengan di Jakarta, yang mana Anies mendapatkan banyak permintaan dari warga.
"Anies bersedia maju di Jakarta karena ada permintaan dari warga Jakarta untuk dia maju. Lalu Partai mendeklarasikannya yang kemudian terjadi “OPERASI”," cuitnya, dikutip Kilat.com dari akun X @GeiszChalifah.
"29 Agustus Anies diundang untuk maju di Jawa Barat. Tapi itu pilihan partai bukan permintaan warga Jabar. Anies tak bersedia," sambungnya.
Sebelumnya, Anies mendapat undangan dari PDIP yang akan mengusungnya bersama Ketua DPD PDIP Jabar Ono Surono di Pilgub Jabar.
Bendahara Umum DPC PDIP Kota Bandung, Folmer SM Silalahi mengatakan Anies 95 persen akan didaftarkan ke KPU Jabar pada 29 Agustus 2024 malam.
Namun Anies memutuskan untuk tidak maju, hal itu telah disampaikan pula oleh juru bicaranya, Sahrin Ahmad.
Pada akhirnya, PDIP mengusung dua kader Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja.
Ono Surono datang ke kantor KPU Jabar mewakili dua kader tersebut sambil didampingi sejumlah kader. Dia tiba sekitar pukul 23.27 WIB. (*)
Sumber: kilat
Foto: Anies Baswedan tak bersedia maju Pilgub Jabar 2024 karena bukan permintaan warga. (YouTube KPU RI)