Kasus 'Blok Medan' yang diduga melibatkan menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution saat ini masih menjadi sorotan publik.
Sebelum munculnya isu 'Blok Medan', ekonom senior Faisal Basri ternyata pernah memberikan sejumlah pengakuan terkait dugaan keterlibatan Bobby Nasution dalam kasus penyelundupan ekspor nikel mentah ke luar negeri.
Penyelundupan ekspor nikel mentah ke luar negeri yang diduga melibatkan Bobby Nasution ini ia ungkapkan di podcast YouTube Bambang Widjojanto.
Dalam pengakuannya di podcast tersebut, awalnya Faisal Basri mengungkapkan pernah diundang ke sebuah diskusi bersama sejumlah penegak hukum seperti Direktorat Penelitian KPK dan dari pihak Kepolisian.
Faisal mengungkapkan diskusi tersebut membahas beberapa kajian, salah satunya soal dugaan penyelundupan nikel mentah ke luar negeri.
"Sudah diskusi dengan teman-teman KPK di Direktorat Penelitian yang kantornya di KPK lama itu dengan teman-teman muda sama level Direktur lah yang dari Kepolisian," kata Faisal Basri seperti dikutip Kilat.com Rabu, 7 Agustus 2024.
"Mereka melakukan kajian, itu dalam suatu pertemuan yang relatif besar yang dipimpin oleh Pak Direktur dia...sama-sama kita di laptop gitu, 'Pak Faisal ini ada laporan di kami namanya laporan intelijen'," ungkapnya.
Dalam kajian yang disebut hasil laporan intelijen KPK itu, mengungkapkan adanya seorang Menteri senior di Pemerintahan yang sempat dilaporkan ke lembaga antirasuah terkait dugaan kasus penyelundupan nikel tersebut.
Namun, sang Menteri yang dilaporkan tersebut justru membuat laporan balik ke KPK.
"Seorang Menteri diadukan, ada yang mengadukan dan Menteri itu mengadukan balik," ujarnya.
Dalam pengaduan awal ke KPK itu, disebutkan bahwa Bobby Nasution turut terlibat dalam kasus penyelundupan itu.
Faisal lantas mengungkapkan sosok Menteri yang diadukan ke KPK tersebut.
Menteri yang dimaksud yakni Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
"Itu sama mantunya Presiden terlibat, itu menurut laporan KPK, saya gak tahu elok atau ndak disampaikan di sini, nanti teman-teman lah yang memutuskan, tapi saya ingin tuntas gitu segalanya," ucapnya.
"Jadi yang melaporkan itu Pak Luhut, tadinya dia dilaporkan kemudian dia melapor balik ke KPK tapi jangan harap dia datang ke KPK, nanti Ketua KPKnya dipanggil, itu menurut laporan intelijen KPK, dan dia tidak mengatakan confidential," lanjutnya.
Dalam laporan awal tersebut, terdapat sejumlah sosok lain yang diduga turut terlibat dalam penyelundupan nikel.
Sejumlah sosok yang dimaksud yakni Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan seorang pensiunan Jenderal.
"Yang saya ingat, nama itu Airlangga Hartarto dan Bobby Nasution, nah ada Jenderal yang berdomisili di Makassar saya tidak tahu," katanya.
"Saya kecewa ya Menteri ditanya wartawan 'wah saya tidak tahu' padahal Pak Luhut sudah tahu dari tahun 2021 paling tidak, dia bilang kok nggak tahu," tuturnya.(*)
Sumber: kilat
Foto: Bobby Nasution/Net
