Surya Paloh: Kepala Daerah Ditangkap, Menteri Dikejar, Bangsa Apa Ini? -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Surya Paloh: Kepala Daerah Ditangkap, Menteri Dikejar, Bangsa Apa Ini?

Selasa, 13 Agustus 2024 | Agustus 13, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-08-13T06:01:09Z

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh gerah dengan banyak kabar penangkapan figur tertentu diduga terlibat kasus korupsi.

Surya Paloh tidak menjelaskan secara rinci siapa saja figur yang ditangkap terkait kasus korupsi tersebut.

Menurut dia, Indonesia memiliki ragam kekayaan budaya dan adat istiadat yang lebih penting untuk digaungkan dibanding kabar penangkapan figur tertentu.

"Kita sudah dapat given, karunia Sang Maha Pencipta berupa-rupa. Dari mulai kearifan lokal, adat istiadat, budaya yang kita miliki. Ini given (pemberian) sebenarnya yang harus kita lihat dengan nilai positif," kata Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta, Senin (12/8/2024).

"Jangan terus menerus kita hanya melihat si A ditangkap, si B masuk penjara. Sudah capek negeri ini setiap hari hanya itu yang kita konsumsi," lanjut dia.

Surya Paloh menyebut, tidak ada yang dapat dibanggakan dari kabar-kabar penangkapan figur tertentu karena dugaan terlibat kasus korupsi.

"Kepala daerah ditangkap, menteri dikejar, ini ditangkap, itu ditangkap, bangsa apa ini? Untuk dan atas nama pemberantasan korupsi seakan-akan kita merasa paling hebat," ucap Surya Paloh.

Ia menilai, ketika figur tertentu telah diamankan aparat penegak hukum akibat terlibat kasus korupsi, semua pihak akan menilainya sebagai 'orang jahat'.

"Tidak ada sensitifitas lagi, perasaan empati, kasihan, karena semuanya itu 'orang jahat' kita anggap. Terlepas dulu dia salah atau tidak salah," katanya.

Ia pun berkelakar, kesalahan kecil bisa menjadi kesalahan besar.

Sedangkan, kesalahan besar terkadang dapat hilang begitu saja.

"Salah kecil bisa jadi salah besar. Tapi di sisi lain, salah besar bisa hilang juga," ucap Surya Paloh.

Sumber: tribunnews
Foto: Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh/Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra

×
Berita Terbaru Update
close