Fakta-fakta Demo di Semarang yang Berujung Ricuh, Mahasiswa hingga Polisi Jadi Korban -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Fakta-fakta Demo di Semarang yang Berujung Ricuh, Mahasiswa hingga Polisi Jadi Korban

Selasa, 27 Agustus 2024 | Agustus 27, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-08-27T06:20:39Z

Aksi demo terjadi di depan Kantor DPRD Kota Semarang dan Balai Kota Semarang pada Senin, 26 Agustus 2024.

Ribuan massa aksi demo terdiri dari mahasiswa, pelajar, hingga aliansi masyarakat sipil yang tergabung Gerakan Takyat Hawa Tengah Menggugat (GERAM).

Seperti diketahui, aksi tersebut merupakan dalam rangka mengawal putusan MK terkait UU Pilkada hingga menuntut Joko Widodo (Jokowi) mundur dari jabatan Presiden RI.

Namun hingga waktu malam, aksi tersebut berujung ricuh dan mengorbankan banyak orang. Simak fakta-faktanya berikut.

Polisi tembakkan gas air mata

Memasuki waktu magrib, polisi mulai membubarkan massa aksi. Beberapa orang diamankan polisi hingga polisi mulai menembakkan gas air mata.

Nahas, gas air mata tersebut justru merembet ke pemukiman warga. Membuat sejumlah anak-anak TPA yang sedang mengaji turut menjadi korban gas yang menyebabkan iritasi pada maya itu.

Mahasiswa hingga polisi jadi korban

Terdapat 33 mahasiswa yang menjadi korban kericuhan aksi ini.

Beberapa di antaranya mengalami luka-luka, sesak napas, dan pingsan akibat kejadian itu. Kini, mereka telah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Namun tak hanya mahasiswa, terdapat polisi yang juga turut menjadi korban yakni. Wakasat Intel Polrestabes Semarang.

Wakasat Intel tersebut menhalami luka akibar dari pelemparan batu yang dilakukan oleh pelajar ke arah polisi. (*)

Sumber: kilat
Foto: Aksi demo di depan Balai Kota Semarang berujung ricuh. (X @aingriwehuy)
×
Berita Terbaru Update
close