Nama Bobby Nasution dan Airlangga Hartarto tengah menjadi sorotan.
Pasalnya Bobby Nasution dan Airlangga Hartarto diduga terlibat dalam kasus
penyelundupan ekspor biji nikel.
Dugaan Bobby Nasution dan Airlangga Hartarto melakukan penyelundupan ekspor
biji nikel ini berawal dari Faisal Basri yang mengungkap dalam sebuah
podcastnya bersama Guru Gembul.
Kepada Guru Gembul, Faisal Basri mengatakan bahwa ada petinggi negara yang
melakukan penyelundupan ekspor biji nikel. Hal ini lantaran permintaan di
luar negeri tinggi, namun hal tersebut dilarang, seperti narkoba.
"Kalo dilarang, permintaan di luar negeri ada, ada yang nyelundup,"
Faisal Basri tak segan membeberkan dua nama yang memiliki jabatan tinggi di
Indonesia.
"Yang nyelundup itu petinggi-petinggi. Airlangga Hartarto misalnya.
Menantunya pak Jokowi, Bobby Nasution," beber Faisal Basri, dikutip
SketsaNusantara.id dari kanal Youtube Guru Gembul.
Dikatakannya bahwa nama-nama tersebut ia dapatkan langsung dari KPK.
"Nama itu saya dapatkan dari KPK," jelasnya.
Guru Gembul kembali menanyakan tentang keabsahan dua nam ayang disebutkan
Faisal Basri tersebut.
"Mohon maaf bisa dipertanggung jawabkan memang ada sumbernya?," tanya Guru
Gembul.
Faisal Basri kembali menjelaskan bahwa dua nama tersebut bersumber lansgung
dari KPK.
"Dari KPK. Karena saya juga membantu KPK kan," ungkapnya.
Faisal Basri mengungkap bahwa dari kasus ini, kerugian negara ditaksir
mencapai ratusan triliun.
"Ini kan kasus korupsi, kerugian negara ratusan triliun,"
Sosok ekonom dan politikus asal Indonesia ini kemudian menjelaskan bagaimana
awalnya sampai bisa terungkap adanya penyelundupan ekspor biji nikel
tersebut.
"Biji nikel ini kan dilarang ekspor, sehingga data ekspor biji nikel
Indonesia nol dari 2020-2022," imbuhnya.
Saat melihat data tersebut, Faisal Basri tak percaya, sehingga ia melakukan
investigasi melalui ITC (International Trade Center).
"Kita cek di WTO ada namanya ITC, International Trade Center. Dia (ITC)
mengkompilasi statistik perdagangan luar negeri semua negara," papar Faisal
Basri.
Saat Faisal Basri melakukan pengecekan pada negara China, ia menemukan data
yang mengatakan bahwa China melakukan import biji nikel dari Indonesia.
"China mengimport biji nikel dari Indonesia, ada ternyata. Indonesia yang
tidak melaporkan, Indonesia bilang nol karena dilarang kan,"
Data yang ada pada Indonesia ini berbanding terbalik dengan data China yang
melaporkan bahwa negara tersebut memang melakukan import biji nikel dari
Indonesia sebesar 5.3 juta ton di tahun 2020-2022.
"China melaporkan ada (import biji nikel dari Indonesia) 5.3 juta ton selama
tahun 2020-2022," terangnya.
Bukan hanya itu saja, Faisal Basri juga menyebut bahwa penyelundupan yang
dilakukan oknum pejabat di Indonesia ini tak berhenti sampai biji nikel
saja.
Faisal Basri mengaku rumor ini ia dapatkan langsung dari tim kejaksaan dan
KPK.
"Ternyata bukan hanya nikel. Saya baru dipresentasikan dari tim kejaksaan
dan KPK,"
Namun ia tak membongkar siapa sosok yang melakukan penyelundupan karena
masih dalam tahap investigasi.
"Saya gak mau sebut nama karena masih dalam tahap investigasi,"
pungkasnya.***
Infonya Faisal Basri (2020-2022) cocok dengan data LHKPN Airlangga pada akhir 2019 tercatat sekitar Rp254 M. Namun, dalam 3 tahun terakhir, kekayaannya melonjak signifikan. Pada akhir 2021, kekayaannya meningkat drastis, dan pada akhir 2022, total kekayaannya mencapai Rp454 M. https://t.co/XgWQd1omTv
— King Purwa (@BosPurwa) August 11, 2024
Sumber:
sketsanusantara
Foto: Kolase Guru Gembul dan Faisal Basri/Net