Tidak seperti biasanya, Jokowi curhat dengan menunjukan kegelisahan dan rasa cemas atas kekuasaan yang dipegangnya. Biasanya, Jokowi selalu memamerkan prestasi dan kecintaan rakyat pada dirinya, seperti yang terakhir disampaikan pada pidato Perayaan kemerdekaan RI.
Namun, saat Presiden Joko Widodo menyampaikan amanat di Kongres III Partai NasDem yang digelar di Jakarta Convention Center, Jakarta (25/8/2024). Jokowi curhat, merasa dirinya ditinggalkan ramai-ramai menjelang akhir jabatannya.
Lalu Jokowi mulai membangun nostalgia bersama Surya Paloh, berharap Surya Paloh akan tetap setia padanya. Tetap menemani, jelang lengser dari jabatannya sebagai Presiden 20 Oktober 2024.
“Tapi saya yakin itu tidak dengan Bapak Surya Paloh, tidak dengan Bang Surya, dan tidak juga dengan NasDem,” demikian, ungkap Jokowi.
Padahal, banyak sekali yang geram dan mendendam dan tidak akan mendiamkan kezaliman sepanjang era kepemimpinan Jokowi. Bahkan, jelang akhir jabatannya Jokowi menambah orang dan entitas politik yang dendam padanya.
PDIP, tentu saja tidak akan melupakan pengkhianatan Jokowi. Jokowi telah dianggap sebagai Malin kundang, tidak tahu balas budi, bahkan ikut mengebiri PDIP. Partai ini, tentu saja tidak akan tinggal diam pasca Jokowi lengser, karena PDIP punya kepentingan mewariskan legacy pesan kepada seluruh kader, agar jangan coba coba berkhianat pada partai.
Habib Rizieq Shihab dan FPI, tidak akan pernah melupakan pembubaran ormasnya dan peristiwa KM 50. Semua terjadi dibawah era kepemimpinan Jokowi. Jokowi tidak akan pernah mendapat bungker politik dari FPI, pasca lengser.
HTI juga sama, tidak akan pernah melupakan kezaliman Jokowi yang telah mencabut badan hukum perkumpulannya dan membungkam dakwah Khilafah. Khilafah yang merupakan ajaran Islam, hanya di era Jokowi dipersoalkan.
Golkar, akan mengingat nama Jokowi sebagai aktor penggergaji pohon beringin. Pasca lengser, boleh jadi Golkar akan mengadakan Munaslub dan kembali mengambil alih kendali kedaulatan partai, yang telah dipenggal oleh tukang kayu.
Gerindra, akan segera memutus hubungan dan menghilangkan jejak keterkaitan dengan Jokowi. Gerindra bersama Prabowo akan fokus pada pemerintahan, dan akan menanggalkan Jokowi sebagai beban, untuk dibiarkan dimangsa oleh rakyat.
Partai lainnya, akan berkerubut ke penguasa baru. Buzer dan influencer juga sama, akan meninggalkan Jokowi dan merapat ke penguasa baru.
Keluarga Jokowi, akan mulai kehilangan prevelige. Bahkan, ikut merasa khawatir, cemas dan ketakutan, karena keserakahan Jokowi dengan dinasti politiknya, yang benar-benar telah membuat segenap rakyat marah.
Adapun Surya Paloh, tidak menunggu lama. Dalam pidatonya, Surya sudah memberikan sinyal dengan menyatakan ‘pemimpin harus menjadi teladan’. Itu artinya, Surya Paloh akan membuat perhitungan atas serangan kekuasaan ke partainya, yang menyebabkan 2 menteri NasDem dicopot.
Kalaupun tidak ikut membalas dendam, Surya Paloh akan membiarkan tukang kayu ditawur rakyat, sebagai bentuk pesan terakhir betapa pembalasan lebih kejam dari perbuatan. Itulah, kondisi rasa takut dan cemas yang saat ini sedang menggerogoti kejiwaan Jokowi. [].
Oleh: Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik
______________________________________
Disclaimer: Rubrik Kolom adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan oposisicerdas.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi oposisicerdas.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.