Jokowi Dicap Pemimpin Tamak Singkirkan PDIP dan Nasdem -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Jokowi Dicap Pemimpin Tamak Singkirkan PDIP dan Nasdem

Selasa, 13 Agustus 2024 | Agustus 13, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-08-14T00:54:47Z

Tindak-tanduk Presiden Joko Widodo (Jokowi) jelang akhir masa jabatannya di periode kedua ini, seolah ingin melupakan peranan PDIP dan Partai Nasdem.

Pengamat politik Citra Institute, Efriza memperhatikan keretakan hubungan antara Jokowi dan Megawati makin menguat jelang gelaran pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2024.

Gestur politik yang amat nyata, menurutnya ada pada endorsement anak-anaknya di Pilkada Serentak 2024. Hal itu mengingat putra bungsunya Kaesang Pangarep tak lagi disodorkan ke PDIP untuk berkontestasi seperti Gibran Rakabuming Raka ketika maju Walikota Solo.

"Selain itu, menantunya Bobby Nasution juga malah di-endorse oleh Partai Gerindra yang ketua umumnya merupakan Menteri Pertahanan dan juga Presiden RI terpilih 2024 Prabowo Subianto," ujar Efriza kepada RMOL, Selasa (13/8).

Tak cuma itu, Efriza melihat hubungan Jokowi dan Megawati dan termasuk partai yang membesarkannya yaitu PDIP, dari beberapa kegiatan yang tidak dihadirinya.

"Begitupun dengan Nasdem, semenjak mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menjadi capres-cawapres 2024 kemarin, Jokowi memberikan tekanan politik lewat politisasi penegakan hukum. Kan beberapa elitnya ditangkap," tuturnya.

Oleh karena itu, Efriza memandang Jokowi telah lupa diri setelah berkuasa selama dua periode atau 10 tahun ke belakang sejak 2014 hingga 2024.

"Presiden Jokowi ketika memilih meninggalkan PDIP dan Nasdem ini membuktikan bahwa Presiden Jokowi adalah orang yang haus kekuasaan dan menghalalkan segala cara. Bahkan, dia malah tidak mengerti dan mengabaikan kebaikan dari kedua partai itu yakni PDIP dan Nasdem," jelasnya.

"Obsesi Jokowi terhadap kekuasaan amat tinggi, sehingga ia menjadi tamak, seolah semuanya karena usaha dan kerja kerasnya sendiri padahal dia bisa berada di pemerintahan dan bertahan selama 10 tahun harus diakui karena jasa PDIP dan Nasdem," demikian Efriza menambahkan.

Sumber: rmol
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi)/Net
×
Berita Terbaru Update
close