Publik dibuat geger dengan kabar kebijakan baru bahwa BBM berjenis pertalite akan dihapus pada 17 Agustus mendatang.
Pertalite sendiri menjadi BBM bersubsidi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat pengguna motor maupun mobil.
Namun berdasarkan informasi yang dilansir dari Kilat.com yang bersumber dari Antara pada Jumat, 2 Agustus 2024, kabar tersebut dinyatakan adalah hoaks.
Presiden Jokowi sendiri belum membahas terkait kebijakan pembatasan BBM Bersubsidi.
“Belum ada pemikiran kesana, belum rapat juga,” jelasnya.
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif juga membantah kabar yang viral di media sosial tersebut.
“Nggak ada batasan di 17 Agustus,” katanya.
Oleh karena itu, kabar Pertalite akan dihapus merupakan hoaks atau berita bohong yang membuat geger masyarakat.
Namun di samping itu ternyata ada beberapa kebijakan baru mengenai BBM Bersubsidi di sejumlah daerah.
Misalnya di Aceh dan Kepulauan Riau akan diterpakan skema QR Code untuk setiap pembelian pertalite.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan kebijakan baru ini mengikuti kesuksesan solar.
“Solar kan sudah full 100 persen pakai QR Code dan itu juga terbukti efektif menjaga kuota BBM subsidi,” jelasnya.
Lebih lanjut Fadjar menyebut tidak akan menerapkan kebijakan ini langsung secara 100 persen melainkan secara bertahap.
Selain itu Pemkot Jakarta Barat bersama PT Pertamina Patra Niaga akan bekerja sama untuk mengenalkan penggunaan QR Code pada masyarakat.
Angga Septian selaku Kepala Seksi Energi Suku Dinas Nakertransgi menyebut akan ada uji coba pa 250 peserta pada September mendatang.
“Dengan QR Code data subsidi bisa lebih akurat yang bisa dipakai untuk penghematan APBN,” jelasnya. (*)
Sumber: kilat
Foto: Kabar Pertalite akan dihapus pada 17 Agustus 2024 adalah hoaks (Kolases Canva/ 89stocker/ SPBU Pertamina Kasembon)
