Orang tua korban penganiayaan anak di Daycare Pekanbaru buka suara terkait kasus tindak aniaya oleh pengelola Early Steps.
Setelah kasus penganiayaan di Early Steps viral, akhirnya Polresta Pekanbaru menjadikan pengelola daycare sebagai tersangka.
Diketahui, orang tua korban anak yang berusia 4 tahun adalah orang pertama yang melaporkan kasus penganiayaan tersebut ke Polresta Pekanbaru.
Laporan dibuat pada 16 Mei 2024 lalu dan sempat tertahan beberapa bulan.
Ibu korban AS menceritakan kronologi awal kasus penganiayaan ini terungkap.
Curhatan hati ini diunggah oleh akun Instagram @kabarpekanbaru kemudian diteruskan oleh berbagai akun.
AS mengungkap awal penganiayaan anak di daycare terkuak pada 28 Mei 2024, nomor teleponnya diminta oleh salah satu pengasuh kamar di daycare.
Salah satu pengasuh keluar diam-diam dan meminta nomor AS kepada suaminya.
Setelah nomor telepon didapat, AS diberitahukan oleh pengasuh itu mengenai kejadian yang dialami anaknya di daycare.
Ketika itu, pengasuh sudah tidak tahan melihat penganiayaan yang dilakukan oleh pengelola daycare.
Dan dia memfoto dan merekam secara diam-diam saat AW si pemilik daycare memperlakukan korban secara tak manusiawi.
AS melihat anaknya diikat pakai kain dan dilakban karena terlalu aktif.
"Anak saya inikan orangnya aktif, jadi mudah sama dia untuk melepaskan ikatan kain, jadi diubah ikatan menggunakan lakban," ujarnya.
Selain itu, korban juga tidak diberi makan selama dititipkan dan dimasukkan ke dalam ruangan bayi.
Rupanya hal ini bertujuan agar korban dimasukkan ke ruangan bayi dan teman-temannya tidak melapor.
Awalnya, AS tidak pernah curiga melihat lebam-lebam yang ada di badan anaknya karena korban memang aktif.
Dia baru sadar anaknya sudah disiksa selama di tempat penitipan.
AS akhirnya membuat laporan ke Polresta Pekanbaru pada 31 Mei 2024. AS menemani saksi yang pertama kali mengungkapkan penganiayaan diperiksa di Polresta.
Hingga tepatnya pada 6 Agustus 2024, AS dipanggil penyidik Polresta dengan alasan pelaku tidak bisa ditahan karena ancamannya di bawah 5 tahun.
AS berharap pelaku dapat hukuman setimpal dan daycare tersebut bisa tutup agar tidak ada lagi kejadian serupa. (*)
Sumber: kilat
Foto: Kronologi penganiayaan di daycare Pekanbaru/Net