Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto bersiap menghadapi penjara atas dugaan korupsi selama ini daripada menyebarkan fitnah suara Presiden Jokowi. Suara Presiden Jokowi yang disebar Hasto merupakan pernyataan resmi orang nomor satu di Indonesia saat Rakornas Forkopimda, Sentul, Bogor, Rabu (13/11/2019).
Demikian dikatakan Loyalis Jokowi Lamongan Rinto Junaidi dalam pernyataan yang dikuto dari www.suaramasional.com, Ahad (18/8/2024).
Menurut Rinto, Hasto sedang terpojok dengan dugaan korupsi yang dilakukannya. “KPK sudah mempunyai bukti-bukti dugaan korupsi yang dilakukan Hasto sehingga dia mencoba menyalahkan Presiden Jokowi,” paparnya.
Rinto mengatakan, framing yang dilakukan Hasto dengan menyebarkan suara Presiden Jokowi justru memperburuk citra PDIP. “Saat ini kepuasaan rakyat terhadap Presiden Jokowi mencapai 80 persen,” ungkap Rinto.
Sebelumnya, Hasto mengungkit rekaman suara yang diduga merupakan suara Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam rekaman itu, Jokowi berbicara mengenai upaya hukum dengan membisiki KPK, Jaksa Agung, hingga Kapolri.
Hasto awalnya menjawab pertanyaan wartawan perihal Ketum Partai NasDem, Surya Paloh, yang menyatakan NasDem tak akan mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Dia menjawab bahwa itu bukan kebiasaan Paloh, tapi PDIP tak akan ikut campur.
Hasto menilai rakyat melihat pencabutan pengusungan Anies oleh NasDem sebagai hal yang tak biasa dan seperti ada yang ditutupi. Setelah itu, Hasto menyinggung tentang adanya upaya menekan.
“Ini merupakan bagian kita lihat dari berbagai upaya-upaya yang mencoba menekan. Tadi kan beredar video kan bagaimana Pak Jokowi mengatakan akan menggunakan hukum dan kemudian melakukan pembisikan kepada Ketua KPK, kepada Jaksa Agung, Kapolri, itu tadi video yang saya terima. Apakah rekan-rekan wartawan sudah mendengar itu atau belum itu harus diklarifikasi oleh Bapak Presiden karena ini berbahaya di dalam demokrasi dan penegakan hukum itu sekiranya hal tersebut benar. Udah pada mendengar belum?” kata Hasto di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8).
Saat mengetahui wartawan belum tahu video tersebut, Hasto mengeluarkan handphone-nya lalu memperlihatkan rekaman suara Jokowi itu. Namun Hasto tak menjelaskan perihal apa dan kapan konteks ucapan Jokowi tersebut.
Berikut ini isi rekaman suara Jokowi yang ditunjukkan Hasto:
Jangan main-main, yang gigit saya sendiri. Lewat cara saya, bisa lewat KPK, bisa. Bisa lewat Polri, bisa lewat Kejaksaan akan saya bisikin aja, di sana ada yang main-main. Ya masa saya mau ngintip sendiri kan ndak mungkin.
Fakta di Balik Rekaman Jokowi
Ucapan Jokowi tersebut pernah diucapkan pada 2019 saat Rakornas Forkopimda, Sentul, Bogor, Rabu (13/11/2019). Jokowi saat itu mengingatkan pentingnya kepastian hukum bagi pengusaha dan pejabat yang melakukan inovasi. Jokowi meminta aparat penegak hukum tidak mencari-cari kesalahan mereka.
Jokowi akan menindak tegas aparat yang menghambat kebijakan atau inovasi yang baik untuk negara. Dia akan bertindak tegas melalui Jaksa Agung, Kapolri, hingga KPK.
“Kalau masih ada, akan saya gigit sendiri, ini ada apa kok nggak jalan. Saya sudah mulai ngerti, saya udah mulai ngerti kalau masih diteruskan. Kalau masih ada yang main-main. Sekali lagi, yang gigit saya sendiri, lewat cara saya. Lewat KPK bisa, lewat Polri, lewat Kejaksaan bisa. Saya bisikin, di sana ada yang main-main,” katanya.
Sumber: suaranasional
Foto: Rinto Junaidi (IST)