Agenda rahasia yang dimaksudkan dalam tulisan ini adalah menyangkut ‘blueprint Zionisme’ yang didasarkan pada ajaran Illuminati-Freemasonry yang kemudian diikuti oleh Zionis Internasional. Keberadaan mereka tentu juga sangat rahasia. Sangat sulit dan terbatas untuk diketahui, namun dari gerakannya dapat terbaca apa yang menjadi keinginan mereka. Untuk mengetahui ‘hidden agenda’ itu salah satunya adalah melalui kajian yang demikian mendalam atas keberadaan mata uang Amerika Serikat, yakni pecahan satu dolar. Demikian itu akan menghubungkan berbagai informasi dan data yang tersedia untuk menjadi satu kesatuan unit analisis. Oleh karenanya, penulis hanya fokus pada uang satu dolar tersebut.
Telah banyak tulisan yang mengungkap makna-makna simbolik atau kode dalam uang satu dolar, namun kurang komprehensif dan masing-masingnya mengandung paradoks. Dengan demikian dipandang perlu menghimpun berbagai literatur yang tersedia untuk kemudian dikonstruksikan sedemikian rupa guna penyajian yang lebih memadai.
Sebagaimana dipahami, gambar uang satu dolar Amerika mengeksposisikan berbagai simbol, antara satu dengan lainnya mengandung keterhubungan. Korespodensi ini demikian kuat dan dekat. Keberlakuannya seperti norma dalam ayat dan pasal yang melingkupinya. Dengan demikian tidak dibenarkan adanya pertentangan dan konflik norma. Inilah yang menjadi landasan ketika kita hendak memahami makna-makna simbolik dalam uang satu dolar yang kontroversial itu.
Para pakar menilai simbol-simbol tersebut memiliki agenda tertentu dalam kerangka kerja terperinci. Cetak biru itu didedikasikan oleh suatu ‘secret society’, yakni Illuminati yang merupakan cikal bakal Zionisme Internasional. Perlu untuk diperhatikan adanya ‘simbol yang hilang’ (lost symbol) dalam uang satu dolar tersebut dan ini hampir luput dari perhatian. Padahal demikian itu akan membawa pemahaman dan kejelasan bahwa memang ada ‘agenda besar terselubung’ Illuminati. Untuk selanjutnya akan ditunaikan oleh Zionisme Internasional melalui kekuatan lobi dan penetrasi.
Dalam bagian depan uang satu dolar ditampilkan gambar Presiden AS pertama George Washington, sedangkan bagian belakang bergambar piramida yang terpotong (belum selesai). Piramida yang tidak rampung ini menjadi fokus perhatian yang utama. Kita ketahui gambar piramida yang terpotong itu dimasukkan gambar ‘Mata Satu’. Terkait dengan hal ini Departemen Keuangan Amerika Serikat pada tahun 1935 memberikan penjelasan, dikatakan bahwa:
“Piramida tersebut merupakan simbol kekuatan dan keadaannya yang belum selesai menggambarkan keyakinan para perancang Segel Agung masih terdapat pekerjaan yang belum diselesaikan.”
Piramida yang tidak memiliki puncak, dengan disebutkan “belum selesai”, dikarenakan masih terdapat pekerjaan yang belum dirampungkan. Dengan kata lain ada hal-hal lain yang menghalangi belum penuhnya bangunan piramida sebagaimana yang dikonsepsikan. Pekerjaan yang belum diselesaikan itu terhubung dengan slogan ‘Novus Ordo Seclarum’ sebagai pilarnya. Jadi, penyelesaian gambar segitiga puncak yang terpotong itu mengandung makna berlakunya ‘Tatanan Dunia Baru’ membutuhkan satu tahapan yang mesti dipenuhi. Pemenuhan ini tentunya membutuhkan kerja kolektif dan militan.
Tahapan terakhir tersebut adalah menunggu munculnya Dajjal yang dilambangkan dengan Mata Satu di atas piramida yang terpotong. Kemunculannya sebagai penggenap bangunan piramida. Oleh karena itu, tentu tidak mungkin penggenapan agenda dilakukan oleh sekumpulan elit manusia. Namun demikian, elit yang tergabung dalam perkumpulan rahasia (Zionis Internasional) itulah yang akan menjalankan misi-misi selanjutnya. Zionis milenium ketiga itulah yang akan membawa agenda-agenda kerja sebelumnya – dilambangkan dengan piramida yang belum selesai – kepada Dajjal.
Jika kita hubungkan dengan penelitian Muhammad Isa Dawud yang mengatakan bahwa Dajjal kini berada di Segitiga Bermuda, maka pendapat demikian itu tidak bertentangan dengan konsekuensi penempatan piramida di atas air. Ia mengatakan bahwa maksud dari air yang dikandung dalam lambang itu menunjuk pada Samudera Atlantik. Cahaya di atas piramida dan di sekeliling Mata Satu yang bersinar ke segala penjuru arah disebutkan mengisyaratkan adanya perwakilan spionase dan intimidasi. Pendapat itu selaras dan sejalan dengan fakta adanya organisasi-organisasi pro-Israel. Organisasi-organisasi tersebut berjumlah empatpuluh sembilan dan keberadaannya di bawah satu atap Confrerence of Presidens of Mayor American Jewish Organizations (CPMAJO). Jumlah keseluruhan organisasi itu adalah sama dengan jumlah negara bagian Amerika Serikat. Kesemua organisasi tersebut pada prinsipnya menjankan lobi-lobi strategis guna mendukung kepentingan Israel. Kepentingan itu – termasuk tetapi tidak terbatas – adalah pendudukan militer atas Palestina. Kesemuanya organisasi tersebut dikendalikan oleh Zionist Power Configuration (ZPG).
Diketahui, basis kekuatan ZPG dapat ditemukan di berbagai sektor, antara lain dokter, pengacara, broker real estate, dan tuan tanah yang memimpin konfederasi lokal serta ratusan ribu cabang. Merekalah yang aktif menjalankan fungsi guna terpenuhinya agenda pro-Israel, seperti memastikan otoritas agar mendukung perang Israel dan meningkatkan bantuan untuk Israel sampai miliaran dolar. Dalam ZPG juga terdapat pembuat propaganda dan perencana perang. Suatu peran yang mengancam eksistensi manusia. ZPG inilah yang mendorong pemerintahan Bush untuk menginvasi Irak dan juga kepada Iran. Jadi, walaupun kejahatan kemanusiaan dan genosida yang dilakukan oleh Israel telah diputus oleh Mahkamah Internasional (Intertnational Court of Justice) menjadi tidak bermakna. Tetap saja Israel dalam posisi yang dibenarkan oleh Amerika yang berkuasa di Dewan Keamanan PBB dengan hak veto yang dimilikinya. Bahkan, negara Paman Sam ini selain memberikan dukungan politik adalah juga militer.
Demikian sangat berartinya Israel bagi Amerika menimbulkan banyak spekulasi. Dalam kaitan ini, tentu jika kita mencermati simbol rahasia yang ada dalam mata uang ini. Uraian di atas mengantarkan kita hipotesa bahwa ada persekutuan antara Zionis Internasional dengan Presiden Amerika – pada setiap masanya – yang bermuara pada superiornya Israel atas Amerika. Label yang disematkan pada negara super power itu sebagai ‘negara boneka’ tidaklah salah.
Lebih lanjut, Israel Public Affairs Committee (AIPAC), Anti-Defamation League (ADL) dan American Jewish Comittee (AJC) yang tergabung dalam CPMAJO merupakan organisasi yang memiliki pengaruh penting dalam lobi tingkat nasional di kalangan Eksekutif-Kongres. Seperti halnya organisasi tersebut mampu mengintervensi politik elektoral dengan dukungannya pada kandidat Presiden tentu akan memenuhi keinginan Israel. Kesetiannya pada Israel yang sudah diciptakan, pastinya akan mendukung berbagai tindakan negara Zionis itu.
Tanpa adanya dukungan dari Amerika, maka dapat dipastikan Israel yang demikian kejam dan biadab itu sudah tidak ada di muka bumi ini. Israel pastinya memahami bahwa posisinya terisolasi secara internasional. Begitu pun letak posisinya secara gepolitik tidak menguntungkan. Untuk itu diperlukan dukungan politik dan militer Amerika guna mendapatkan perlindungan atas segala tindakannya di kawasan Timur Tengah, utamanya dalam upaya merebut Palestina secara ilegal. Adapun menyangkut dana yang diberikan pada Israel bersumber dari organisasi-organisasi pro-Israel tersebut dan dikondisikan oleh ZPG.
Kemudian, simbol yang menggambarkan kekuatan lain atas Amerika dapat dipahami dari letak gambar piramida yang ada di bagian belakang, dan ini sebagai isyarat bahwa di belakang AS itu ada suatu kekuatan lain. Gambar Presiden pertama George Washington selalu dibayangi dengan kekuatan Israel yang diwakili oleh Zionisme Internasional dengan kesemua organisasi di bawah CPMAJO. Hal itu berlaku terus menerus kepada siapa pun yang kelak menjadi Presiden.
Tulisan ‘Annuit Coeptis’ yang bermakna “semoga dia senang dengan proyek ini”. Kata “dia” adalah menunjuk ‘Mata Satu’. Pada bagian bawahnya tertulis ‘Novus Ordo Seclorum’ yang bermakna ‘Tatanan Dunia Baru’. Maksudnya, manusia di seluruh dunia diharapkan masuk dalam tatanan tersebut dan menerima kepemimpinan si Mata Satu alias Dajjal.
Gambar Mata Satu pada awalnya merupakan simbol ‘Illuminati’. Kata Illuminati berasal dari kata Latin ‘Illuminatus’ yang bermakna “tercerahkan”. Demikian itu selaras dengan gambar sinar cahaya yang dipancarkan. Jadi, gambar Mata Satu itu melambangkan mata Dajjal, dan memang Dajjal hanya memiliki ‘satu mata’. Dajjal diyakini saat ini sudah bebas, tidak lagi dalam masa isolasi. Mahluk terlaknat ini merurut Muhammad Isa Dawud yang selalu mengawasi dunia melalui antek-anteknya, negara boneka Zionis, yakni Amerika.
Di dasar piramida terdapat angka Romawi (MDCCLXXVI) yang jika diterjemahkan ke dalam tulisan latin menghasilkan 1776. Angka tersebut bukan saja menunjuk pada tahun kemerdekaan negara Amerika Serikat. Namun juga sebagai tahun didirikannya Zionisme Internasional di New York, yakni tanggal 1 Mei 1776, dua bulan sebelum kemerdekaan Amerika Serikat dideklarasikan di Philadelpia.
Tulisan MDCCLXXVI, menurut banyak para pakar ilmu simbol bahwa angka Romawi tersebut sebenarnya mengandung kode tersembunyi yang merujuk pada angka Satanisme yakni 666. Menurut mereka, dalam nilai jumlah besar, huruf ‘M’ tidak disertakan dan hanya merupakan penghias belaka. Dengan demikian yang tinggal hanya DCCLXXVI yaitu D = 500, C = 100, L = 50, X = 10, V = 5, dan I = 1. Perhitungannya adalah sebagai berikut, DC = 600, LX=60, dan VI=6, jadi 666. Angka 666 juga memiliki makna lain yaitu Anti-Crist yang tiada lain adalah Dajjal.
Tulisan ‘E Pluribus Unum’ yang berasal dari bahasa Latin, bermakna, “Dari banyak menjadi satu”. Kalimat ini juga menginformasikan penguasaan dunia oleh Dajjal. Zionis memang berambisi menguasai dunia, menghilangkan semua negara, semua agama, dan semua bangsa selain bangsa Yahudi. Hal ini dapat dilihat dalam kitab merea (Talmud) sebagai berikut:
“Hanya orang-orang Yahudi yang manusia, sedangkan orang-orang non-Yahudi bukanlah manusia, melainkan binatang.” (Kerithuth 6b hal.78, Jebhammoth 61a).
“Orang-orang non-Yahudi diciptakan sebagai budak untuk melayani orang-orang Yahudi.” (Midrasch Talpioth 225).
“Tanah orang non-Yahudi, kepunyaan orang Yahudi yang pertama kali menggunakannya.” (Babba Bathra 54b).
“Setiap orang Yahudi boleh menggunakan kebohongan dan sumpah palsu untuk membawa seorang non-Yahudi kepada kejatuhan.” (Babha Kama 113a).
“Kepemilikan orang non-Yahudi seperti padang pasir yang tidak dimiliki, dan semua orang (setiap Yahudi) yang merampasnya, berarti telah memilikinya.” (Talmud IV/3/54b).
Terdapat gambar ‘Burung Elang’ – sebagai lambang Negara Amerika – yang mengembangkan sayap dan kedua kakinya mencengkeram anak panah dan daun zaitun. Di atas kepala burung elang tersebut, ada sekumpulan bintang yang membentuk susunan ‘Bintang David’. Lambang negara ini dipenuhi dengan berbagai simbol yang seluruhnya mengarah kepada angka 13. Angka 13 sendiri sejak lama sudah dikenal dunia sebagai angka mistis yang sarat dengan pemujaan terhadap Setan. Selain itu, angka 13 juga bisa dianggap menyimbolkan 13 bani Israel, dimana yang ke-13 adalah dimaksudkan sebagai bani Benjamin yang terbuang. Itu menurut mereka. Angka 13 juga menyiratkan banyaknya jumlah koloni Inggris di Amerika saat Inggris ketika masih berkuasa di benua itu.
Lebih lanjut, angka 13 dalam sisi Burung Elang, perinciannya adalah: 13 bintang di atas kepala Elang membentuk Bintang David, 13 garis di perisai atau tameng burung, 13 daun zaitun di kaki kanan burung, 13 butir zaitun yang tersembul di sela-sela daun zaitun, 13 anak panah, 13 bulu di ujung anak panah, 13 X 9 titik yang mengitari Bintang David di atas kepala Elang. Begitu juga dalam sisi Piramida Masonik, angka 13 terlihat pada 13 huruf yang membentuk kalimat Annuit Coeptis, 13 huruf yang membentuk slogan E Pluribus Unum dan 13 lapisan batu yang membentuk piramida. Lapisan batu yang membentuk piramida ada 13 lapis yang menyimbolkan ke-13 bani Yahudi sebagaimana mereka maksudkan. Angka 13 juga melambangkan kekuasaan empat penjuru dunia (Utara-Timur-Selatan-Barat). Cara mengetahuinya melalui perhitungan: angka 13 terdiri dari angka 1 dan 3, kemudian ditambahkan, maka hasilnya adalah 4 penjuru.
Pada sebelah kiri gambar George Washington terdapat logo Departemen Keuangan Amerika berwarna hijau yang didapati 13 bintang di dalam Segitiga di tengah logo. Terlebih lagi, angka 13 itu merupakan angka Mason yang sakral dan paling populer. Segitiga juga merupakan logo Freemason bersama dengan kompas.
Terdapat pula kode yang tidak terlihat yakni Segel Solomon atau Bintang Dawud. Untuk mengetahuinya dengan cara membuat garis diantara 13 bintang di atas kepala Elang, maka kita akan melihat Bintang Dawud yang menjadi simbol atau lambang Yahudi.
Pada bagian depan terdapat gambar Molog atau Burung Hantu yang menjadi Dewa Pagan Yahudi. Simbol itu berada pada tempat yang tidak terbayangkan oleh akal benak kita. Dia bertengger dengan ukuran yang sangat kecil yang tidak mungkin terlihat oleh mata kepala. Ukurannya hanya 0,5 x 0,5 milimeter dan berwarna hitam, mengelam dan gelap. Untuk dapat melihatnya butuh bantuan kaca pembesar.
Begitu pun tulisan satu dolar yang ditulis tebal ONE DOLLAR, memiliki makna simbolik yang menghubungkan dengan kode-kode lainnya. Apabila tulisan tersebut dirubah dengan huruf kecil “one dollar”, kemudian dibaca dengan dibalikannya uang dolar tersebut lalu dibaca dari sebelah kanan, maka akan terbaca “our dojjal” alias “DAJJAL KITA.”
Berdasarkan uraian di atas, maka tidaklah mungkin berbagai simbol yang ditampilkan itu merupakan kebetulan saja. Tidak demikian, sangat tidak masuk akal apabila semua simbol yang ditampilkan itu tanpa adanya suatu maksud dan tujuan. Simbol yang berbeda dengan keyakinan agama Amerika pada tentu tidaklah sama dengan Zionisme. Adanya dua simbol yang berbeda prinsip, Crist dan Anti-Crist (Lucifer), maka tidak mungkin kedua simbol utama itu disatukan. Sangat tidak masuk akal, bila disamakan dan ditampilkan.
Tidak mungkin simbol/kode yang banyak itu dibentuk tanpa perencanaan yang matang. Tidak mungkin pula dihasilkan dari inisiatif perancang Amerika semata. Dengan kata lain dapat dikatakan, proses desain mata uang tersebut mustahil tanpa ada keterlibatan elit Zionis pada saat itu. Terkait dengan hal ini, sejarah menyebutkan bahwa menjelang hari kemerdekaan Amerika, dibentuk panitia untuk membuat mata uang dolar. Panitia itu terdiri dari Benyamin Franklin, Thomas Jefferson, Jhon Adam dan Pierre du Simitiere. Kesemuanya itu ternyata para anggota Illuminati-Freemasonry pada posisi tingkat ke-33. Bahkan Thomas Jefferson adalah pengikut mistik agama Desime yang menjadi pelopor lahirnya pemikiran unitarian atau universalist.
Patut diketahui, Tulisan Novus Ordo Seclarum telah ada sebelum perancangan mata uang. Tulisan itu mengikuti judul buku Adam Weishaupt sang maestro Zionis yang berjudul “Novus Ordo Seclarum”. Pemikiran Adam Weishaupt dan bukunya itu telah merasuki pikiran para anggota Freemason. Dapat dikatakan bahwa uang pecahan satu dolar ini sarat dengan falsafah Illuminati.
Fakta sejarah juga memperjelas bahwa mata uang ini dicetak dan diedarkan oleh Federal Reserve, satu-satunya Bank Sentral di dunia yang tidak dimiliki oleh pemerintah, namun oleh pihal swasta. Federal Reserve didirikan oleh Rotschild seorang Bankir Yahudi.
Mengamati gerakan Zionisme tidak dapat dilepaskan dari semua simbol dan kode yang mereka bentuk. Demikian itu terhubung dengan Proposal Global Zionis, New Word Order dengan pemerintahan tunggal oleh Dajjal yang dituhankan oleh mereka.
Demikian tulisan ini didedikasikan semoga menjadi pengayaan pemahaman. Hanya kepada Allah SWT semata kita meminta perlindungan dan keselamatan. Dia yang maha mengetahui kebenaran absolut.
Kota Bogor, 7 Agustus 2024
Oleh: Dr. H. Abdul Chair Ramadhan, S.H., M.H.
Pusat Pemikiran Al-Fatih
______________________________________
Disclaimer: Rubrik Kolom adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan oposisicerdas.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi oposisicerdas.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.