Narasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang menuding ada intervensi Istana dalam pencalonan Anies Baswedan di Pilgub Jabar dinilai sebagai fitnah keji.
Pentolan Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer memaknai, narasi yang dibangun Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono yang mengambinghitamkan Presiden Jokowi atas kegagalan Anies maju di Pilgub Jabar lantaran PDIP tak mau dianggap kalah.
"Kalau kekalahan di depan mata, pilihannya adalah memfitnah atau sebarkan kebohongan berkali-berkali. Maka, itu akan menjadi kebenaran," kata Noel, sapaan Immanuel kepada redaksi, Sabtu (31/8).
Jika tidak mampu menghadirkan calon kuat, seharusnya partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu cukup mengakuinya tanpa harus menyerang pihak eksternal. Apalagi menyerang Presiden Joko Widodo yang belum terbukti ikut cawe-cawe.
Namun sayangnya, sikap gentle justru tidak ditunjukkan elite PDIP dan malah menuding Kepala Negara dengan sebutan Mulyono sebagai dalang penjegalan Anies maju di Pilkada Jabar.
"Itulah cara picik dan licik para politisi busuk yang hari ini sedang menghadapi kekalahan," tandasnya.
Anies Baswedan sebelumnya digadang-gadang akan diusung PDIP pada Pilkada Jabar. Namun di detik-detik terakhir pendaftaran, PDIP justru mengusung pasangan Jeje-Ronal.
Yang membuat heboh, Ono menyebut partainya hampir mengusung Anies Baswedan namun dijegal oleh Mulyono, nama kecil Presiden Joko Widodo.
"Pak Anies mengerucut sore hari tadi. Kenapa gagal? Kita menghadapi tantangan besar, tangan-tangan yang tidak menyetujui Pak Anies didukung PDIP. Ya, Mulyono dan geng. Tulis saja Mulyono," kata Ono, Kamis (29/8).
Sumber: rmol
Foto: Pentolan Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer/RMOL