Peserta demo terhadap Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Muktamar PKB di Bali mengakui dibayar Rp200 ribu. Mereka mendapat penginapan, makan dan transportasi secara gratis di Bali.
Kontributor redaksi suaranasional.com di Bali berkesempatan berbincang-bincang dengan peserta demo terhadap Cak Imin. Ia meminta namanya tidak disebut. “Saya ikut saja. Lumayan bisa piknik ke Bali gratis, makan dibayari dan dikasih uang saku Rp200 ribu hanya ikut demo,” kata pria yang mengaku dari Surabaya, Ahad (25/8/2024).
Pria yang mengaku berusia 40 tahun ini tidak mempunyai pekerjaan tetap. “Saya kerja apa saja. Ada yang ngajak ke Bali langsung saya iyakan,” paparnya.
Ada juga demonstran dari Banyuwangi yang diajak ke Bali. “Ada yang ngajak ke Bali dan dibayari ikut saja,” tegas pria yang minta namanya tidak ditulis.
Kata pria ini, awalnya diajak sebagai penggembira Muktamar PKB di Bali. “Tahunya suruh demo dan dikasih uang lelah Rp200 ribu,” ujarnya.
Beberapa jam menjelang dibukanya Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke-VI di Nusa Dua, Badung, Bali, ratusan massa simpatisan menolak Muktamar tersebut berkumpul di depan Lapangan Lagoon, Sabtu 24 Agustus 2024.
Memakai kaos berlogo PKB dan membawa sejumlah spanduk menolak gelaran Muktamar serta minta Muhaimin Iskandar mundur dari Ketua PKB mencoba masuk ke dalam Kawasan Pariwisata The Nusa Dua, Badung, Bali.
Namun mereka tidak diizinkan oleh anggota Kepolisian Daerah Bali untuk memasuki area tempat penyelenggaraan Muktamar PKB ke-VI tersebut.
Di mana ratusan massa simpatisan dari PBNU tersebut menyuarakan minta masuk ke Kawasan Pariwisata The Nusa Dua dan meminta Muktamar dibubarkan.
Bahkan aksi tersebut mulai memanas karena massa simpatisan tersebut mulai melakukan bakar-bakaran berupa spanduk.
Sumber: suara
Foto: Demo terhadap Cak Imin di Muktamar PKB di Bali (IST)